Rabu, 24 Oktober 2012

Alur Cerita One Piece 686 : Wanita Salju Ruang Biscuit



Alur Cerita One Piece 686 : Wanita Salju Ruang Biscuit
Disclaimer : Eiichiro Oda
Teks Version by Beelzeta

Untuk sesaat Robin sempat berhadapan dengan Monet. Namun kemudian, Zoro menggantikan posisinya. Dan sekarang, di ruang Biscuit itu, terlihat kalau Zoro sedang bertarung adu pedang melawan wanita burung berkemampuan salju itu.

Sementara Robin, tampaknya ia sedikit terluka ...

"Robin, apa kau baik-baik saja!?"
"Robin!" Ucap khawatir Nami dan Chopper.

"Ya, ini cuma goresan kecil ...
Ayo kita bergegas menghentikan anak-anak itu"

"Nami, tolong cepat, anak-anaknya akan segera keluar ruangan!!" Teriak Chopper, yang setelah kembali dari mode monsternya, ia kelelahan dan harus berada di pangkuan Nami.

"Padahal aku sudah berjanji untuk menghentikan mereka. Tapi, aku tidak bisa ...
Aku bahkan membawa Mocha ke dalam bahaya ..."

"Berhenti!!!!"
"Tunggu, Mocha!!!" Teriak para bocah berukuran raksasa itu, sambil berlari mengejar Mocha, gadis yang melarikan permen-permen itu.
"Beri kami permennya!!!!"

"Aku tak akan memberikannya, haaah, haah ..." Mocha terus berlari sekuat tenaga, meski ia kelelahan. "Chopper memberitahuku permen macam apa ini. Kalian tak boleh memakan permen ini!! Ku mohon, kembalilah menjadi normal!!!"

Sambil berlari, Mocha teringat akan bayangan masa lalu. Saat itu, anak-anak raksasa yang mengejarnya masih polos dan berukuran kecil. Mereka tentunya tak seganas sekarang, bahkan masih suka menangis, termasuk Mocha sendiri.

"Uwaaah, uwaaaa ..." Mocha kecil menangis. Kemudian, anak lain menenangkannya ...

"Mocha, kita sakit ...
Mereka bilang orang dewasa akan mati kalau kita menulari mereka" Ucap anak itu, anak yang waktu itu begitu polos namun sekarang begitu yah, kuat dan sangar.

"Kalian adalah pasien generasi pertama kami, senang bertemu dengan kalian" Ucap Caesar saat itu. "Sebagaimana yang terjadi, setelah aku kehilangan satu-satunya putraku karena menyakit ini, aku tak mau melihat anak-anak lain menderita penyakit ini lagi. Dan juga, aku tak mau melihat duka cita orang tua yang kehilangan anaknya, hiks ..."

Tentu saja, saat itu Caesar hanya acting, dan bodohnya anak-anak yang polos itu percaya begitu saja.

"Ah, maaf, aku begitu mau sudah menunjukan air mataku pada kalian ..."

"Apa anda baik-baik saja, master?" Tanya polos bocah-bocah tak berdosa itu.

"Terimakasih, kalian begitu baik. Benar, aku akan memperkenalkan kalian dengan anak-anak lainnya dengan penyakit yang sama"

Saat itulah, Mocha mulai berkenalan dengan semuanya, bocah-bocah polos yang sekarang telah menjadi beringas.

"Aku Uzu, senang bertemu denganmu"
"Aku Doran ..."
"Aku Konbu"

Masa lalu Mocha begitu indah. Saat-saat bersama, saat-saat Monet yang ramah memperkenalkan teman-teman baru pada mereka, sungguh berbeda dengan sekarang.

"Bahkan, nona Monet yang ramahpun penipu ...
Semuanya bohong" Pikir Monet dan terus berlari.

"Ayo semuanya lari dari sini, cepatlah dan kembali ke keadaan normal kalian!!!"

Sementara itu di belakang, Nami yang membawa Chopper dan juga Robin tetap mengejar.

"Kita harus mengejar mereka!!!"
"Aku mengandalkanmu!!"

Di tempat pertarungan Zoro dan Monet ...

"Hmm!?" Zoro kaget. Dan, whussss ...

Tiba-tiba ia malah melesat dan bersiap untuk menyerang ke arah Nami dan Chopper.

"Hei kau, apa yang kau!!!?"

"Eeh!!? Tunggu!! Tunggu sebentar!!! Kenapa kau datang kemari!!??" Teriak Nami, dan menggunakan Chopper sebagai tameng.
"Gyaa, tunggu Nami!!! Jangan gunakan aku sebagai perisai!!!"

Chtiiiinkkkk!!!!!

Ternyata bukan mereka, Zoro menyerang Monet yang berpindah tempat menuju tempat Nami berada.

"Untuk apa kau mengincar yang lemah hah?" Ucap Zoro.

"Menyingkir, Heat Egg!!!!" Nami menggunakan tekniknya. Dan, salju Monet meleleh.

"Ukkkhhh ..."

"Jadi panas tetap bekerja ya padanya" Ucap Nami.
"Jangan mendekatiku lagi!!!" Nami menggunakan teknik yang sama dan terus berlari.

"Kucing pencuri, kau ... 10 Juta Belli ..." Monet kembali menjadi salju.

"Ah! Lagi, dia berubah menjadi salju" Ucap Zoro.
"Sialan kau, apa kau punya keinginan untuk bertarung hah!!?"

Nami terus berlari, namun sesampainya di depan gerbang ...

"Huh, jalan keluarnya ..."

"Snow Fence!!!"

Monet menutupinya dengan salju.

"Oh tidak!!!"

"Eternal Snow!!!" Monet juga menyerang dengan seragan salju.

"Nami!!!"

"Di-dingin!!! Aku tak bisa bergerak!!" Tubuh Nami ditutupi sesosok mahluk salju raksasa yang mengerikan.

"Gyaaaahhhh!!!!" Teriak Chopper.

"Tak akan aku biarkan kau mengejar anak-anak itu!!!" Ucap Monet, di mode salju mengerikanya.

"Cuatro Mano, Spunk!!!!!"

Dengan teknik tangan raksasanya, Robin menghancurkan figure salju raksasa mengerikan itu, membuat Nami dan Chopper terselamatkan.

"Ah, ta-tadi itu, menakutkan ..."

"Ini masalah. Anak-anak itu adalah eksperimen Master yang berharga. Misiku adalah untuk melindungi Caesar dan eksperimennya. Siapa dari kalian yang membuat Mocha berkhianat pada kami??"

"Apa!!? Anak-anak itulah yang meminta kami untuk menyelamatkan mereka atas kemauan mereka sendiri!!!" Ucap Chopper.

"Menyingkirlah kalian, teman-teman!" Zoro bersiap untuk menyerang. Dan Jblashhhh!!! Ia menghancurkan jalan yang terblok oleh salju itu. "Sekarang, kejar mereka!!!" Teriaknya.

"Ayo cepat!!!" Ucap Robin.
"Ya!!!"

"Mocha, bertahanlah!!" Ucap Chopper.

"Bodoh sekali" Ucap Monet. "Tiap hari, kami menjaga mereka dengan ramah dan membiarkan mereka makan semua yang mereka inginkan, ini seperti saat seorang Bajak Laut hendak mencuri harta yang berharga dari kami, yang sudah kami rawat dari dulu"

"Kalau begitu, tak ada masalah kan?" Ucap Zoro, toh mereka memang bajak laut.

"Sudah ku katakan kan, itu bodoh sekali, jangan mencampuri misiku" Ucap Monet, dan kemudian ia bersiap untuk benar-benar bertarung dengan lebih serius, "Snow Sword, Skin Katana!!!" Wanita burung itu membentuk pedang salju.

"Sampai sekarang, kau hanya menghentikan seranganku, kenapa kau tak menebaskan pedangmu padaku?" Monet bertanya. "Jujur saja, aku tak berpikir aku bisa menang melawanmu, tapi ... Mungkin bukan itu masalahnya?"

"Tak ada siapa-siapa disini!!!" Teriak suara-suara dari belakang, semakin mendekat.
"Masih ada ruangan lagi di belakang"
"Temukan anak-anaknya dan keluarkan mereka dari sini!!!"
"Kenapa disini dingin sekali!?"

"Angkatan laut!?"

"Ayo pergi melewat pintu itu"

"Semuanya ingin mencoba untuk mencuri anak-anak itu, aku tak akan membiarkan kalian" Ucap Monet.

"Semangat!!!!!!" Teriak Sanji, sebagai pimpinan dari angkatan-angkatan laut itu.

"Kenapa kau yang mengomandani mereka!!!?" TEriak Zoro tak percaya.

"Bro!! Tak ada tanda-tanda dari anak-anak itu, tapi ada tanda-tanda bajak laut Zoro"

"Teman-teman, dia itu lelaki yang sombong, ulurkan lidah kalian dan soraki dia!!" Perintah Sanji.

"Uweeeeekkk!!!!"

"Aku harap mereka terpeleset di salju, jatuh lalu mati" Ucap Zoro.
"Nami dan Robin ada di sana, kau itu pengganggu, jadi susullah mereka" Pintanya.

"Oh, meskipun kau idiot, kau punya informasi yang bagus juga. Ayo, kita pergi ke sana, kawan-kawan!!! Tapi, uwaaa, ada gadis cantik di belakangku!!!"

"Ooh, dia manis sekali!!!" Ucap angkatan laut saat melihat Monet.

"Kalian benar-benar mengganggu!!! Cepat pergi sana!!!" Teriak Zoro.

"Tapi lihat, dia itu bukan manusia!!!"
"A[a dia itu manusia burung?"
"Apa!!!???"
"Tapi meski begitu, dia tetap manis"
"Kecantikan yang mempesona, seksi"

Monet jadi malu dan wajahnya memerah.

"Kau juga kenapa kau lemah pada pujian hah!!!?" TEriak Zoro lagi.

"Tapi ngomong-ngomong, kenapa tempat ini bersalju?" Orang-orang angkatan laut baru sadar.

"Siapa kalian, apa kalian kelompok yang ingin mengambil anak-anak itu? Tak akan aku maafkan!!!!" Monet kembali berubah menjadi monster salju mengerikan dan menyerang mereka.

"Ba-bahuku!!! Apa yang terjadi!!?"

Monet menggigit bahu angkatan laut tadi.

"Gyaaaah!!!!!"

"Ke-kenapa kau!?"

"Dia adalah pengguna Logia!!!"

"Perempuan itu ..."

"Kyaaaah!!!!"

Tashigi datang dan menebas sayap Monet.

"Ukkh, pendekar pedang yang bisa menggunakan haki" Monet terdesak.

"Whoaaah, Kapten-chan!!!!"

"Kami telah menutup jalan masuk gas ke ruangan ini, tapi mungkin ia akan masuk dari tempat lain. Kami tak punya banyak waktu, ku mohon semuanya, cari anak-anak itu dengan segala yang kalian miliki!!!"

"Ka-Kapten-chan, bagaimana denganmu sendiri?"

"Aku akan tinggal disini" Ucap Tashigi.

"Eh!!?"

"Aku rasa aku akan dibutuhkan disini" Lanjutnya.

"Apa?" Zoro kaget. Dua pendekar pedang akan bertarung bersama.


Harap bagi pembaca untuk bersedia menyumbangkan pulsa seikhlasnya ke nomor Admin, karena kuota modem saya habis, jadi gak bisa posting lagi, yang mau bantu saya silahkan kirim pulsa ke nomor 089631001591, gak sulit kan bantu saya yang lagi kesusahan, hitung-hitung balas jasa saya yang selalu posting buat kalian ^_^ .

Bersambung ke Alur Cerita One Piece 687 : Binatang Liar

Baca Alur Cerita Naruto 607 : Aku Tak Peduli Lagi


Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan Follow Blog ini dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih :)

Related Post:



0

0 komentar:

Posting Komentar

link

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

bintang

Gunakan Google Chrome Untuk Mendapatkan Tampilan Terbaik Blog Ini ( ^_^ )