Jumat, 26 Oktober 2012

Alur Cerita Fairy Tail 305 : Ahli Taktik Fairy Tail



Alur Cerita Fairy Tail 305 : Ahli Taktik Fairy Tail
Disclaimer : Hiro Mashima
Teks Versi Oleh CTKFT

Petarungan masih berlanjut, Tim Fairy Tail di ambang kekalahan karna tidak bergerak sama sekali untuk segera mengalahkan tim lain dan sedikit demi sedikit tim mereka akhirnya turun dari peringkat atas karna tidak memperoleh poin sama sekali, namun ternyata itu semua kehendak Master Mavis. Ia sudah merencanakan ini matang-matang di jauh hari, ia membiarkan timnya berdiam diri dulu lalu pada saat yg tepat ia memerintahkan timnya untuk maju bertempur mengalahkan tim musuh dengan sebuah strategi peri bintang, Mavis.

Tujuan mereka adalah menjadi Guild no 1 di Fiore.

Dan diisisi lain, Natsu dkk akhirnya berhasil masuk kedalam istana akan tetapi ternyata putri Fiore yg bernama Hisui sedang berada di istana, apakah Natsu dkk akan bertemu dengannya dan bagaimana dengan proyek Eclipse 2 yg ia bicarakan dengan salah seorang pengawalnya itu??


Berikut daftar posisi sementara dan sisa anggota dari tim-tim yg ada.
1. SaberTooth 49P (5 Anggota).
2. Fairy Tail 45P (5 Anggota).
3. Mermaid Heel 43P (3 Anggota).
4. Lamia Scale 43P (3 Anggota).
5. Blue Pegasus 32P (5 Anggota).
6. Quartto Puppy (KALAH).

"Ayo kita lihat lagi peraturannya. Kapoh~ Saat peserta bertemu satu sama lain di dalam kota mereka harus bertarung. 1 point diberikan kepada tim yang menang. 5 point jika mereka mengalahkan seorang pemimpin. Pada akhirnya, guild dengan nilai tertinggi menang, kapoh~" Mato-san (Manusia Labu) memberi arahannya.

Siang hari di kota Crocus, seluruh kota terlihat sangat sepi sekali tapi di ujung sana di Domus Flou seluruh rakyat Fiore sedang menyaksikan kebangkitan dari Fairy Tail.

Layar Lacrima vision menampilkan sosok tim Fairy Tail yg sedang berjuang. Erza, Laxus, Gajeel, Gray dan Juvia mereka berlari bersama maju kedepan, bersiap mengalahkan musuh mereka demi menjadi Guild no 1 di Fiore dan mereka pun di sambut gemeriahan para penonton.

"Fairy Tail bergerak!!!" Seruan Chapaty Lola, pembawa acara.

Mata tim Fairy Tail menatap kedepan, mata yg betekad kuat untuk menang. Menghabisi lawan dan bukan menjadi seorang pecundang.

"Semuanya, berpencar!!! Pergilah ke tujuan kalian selanjutnya!!" Teriakan Master Mavis memberi perintah kepada tim Fairy Tail, tim Fairy Tail pun berpencar ke segala penjuru arah.

Sikap Master Mavis itu membuat Makarov, Levy, Jet, Droy dan Romeo menjadi melongo semua.
Mereka tidak pernah membayangkan gadis kecil ini bersikap tegas memberi printah pada tim mereka.

"Saat ini, ada 97% kemungkinan bahwa Rufus akan mulai bergerak." Gumaman Master Mavis, sepertinya ia sudah memperhitungkannya jauh hari.

Sementara itu di tempat lain di tempat Rufus berada, Ternyata dugaan Master Mavis itu benar. Rufus segera menyadari pergerakan tim Fairy Tail dan ia sudah melacaknya satu persatu, hanya tinggal waktu baginya untuk menembakan sihir cahaya malam, sebuah sihir pamungkas yg sanggup menyerang dan menemukan lawan, sihir yg tak dapat di hindarkan.

"Aku melihatnya." Gumaman Rufus, ia sudah membidik semua anggota tim Fairy Tail.
"Mereka seharusnya tidak meremehkan kemampuan ku menemukan lawan. akan ku kalahkan kalian semua. Memory Make, On A Starry Night." Rufus mengeluarkan sihirnya, cahaya kilatan berhamburan menembak bagai rudal menuju ke arah sempenjuru kota.

Sihir yg sama yg pernah ditunjukan oleh Rufus pada hari pertama Grand Magic Battle.

"Sihir ini...!!!' Chapati lola kaget keringat dingin, sihir ini sangatlah kuat, kuat dalam menyerang dan kuat pula menemukan lawan.
"Itu sihir yang memusnakan musuh-musuhnya di hari pertama." Ujar Yajima, dia ikut kaget juga.
"Sangat indah. Kapoh~" Manusia Labu terpukau dengan indahnya cahaya bagai bintang jatuh yg dihasilkan oleh sihir Rufus.

Master Mavis hanya memandangnya lurus keatas, ia menatap tajam sihir Rufus, sihir yg konon berasal dari masa lalu ini.
Mavis sangat kenal dengan sihir ini, sejak hari pertama ia mempelajari sihir Rufus demi mencari celah kelemahannya. Hantaman sihir Rufus dapat melumpuhkan lawan di tambah lagi kecepatanya yg luar biasa itu, berarti tim Fairy Tail tidak memiliki kesempatan untuk menghindarinya, tapi Master Mavis tau apa yg harus ia lakukan.

"Dalam 2 detik setelah kau melihat cahayanya di langit ada kemungkinan bisa menghidarinya dengan penghindaran darurat." Gumamnya, pesan yg ia sampaikan pada tim berjalan dengan baik, mereka semua sanggup menghindar tepat bada waktunya.

--BLAAARRRR!!!!--

Sihir Rufus menyambar kearah setiap tim Fairy Tail, tapi mereka masing-masing sanggup lolos dari sihir Rufus itu dan sihir Rufus hanya menyambar ke tanah saja.
Erza, Juvia, Gajeel dan Gray berhasil menghindar.
"Aku takkan jatuh dalam trik yang sama untuk kedua kalinya!!" Geram Gray, dia berhasil melompat menghindari sihir yg paling ia benci.

Lalu bagaimana dengan Laxus, apakah dia bisa menghindari kliatan cahaya Rufus.
"Sihir ini menggunakan listrik sebagai elemennya. Laxus sendiri bisa menahannya." Gumam Master Mavis.
--BLARR!!!--
Hanya dengan satu tangan saja Laxus dapat menahan kilatan listrik Rufus, Laxus tidak merasa sakit sama sekali karna itu adalah listrik yg merupakan bagian dari diri Laxus.


"Apa???" Rufus tercengang ia tidak menyangka sihir andalannya dapat di hindari oleh Fairy Tail dan ditahan leh Laxus.

"Dia mengahalanginya!?" Gumam Mavis, kelhatanya taktiknya berjalan dengan baik sesuai perhitungan.
"Dengan ini, Ada 68% kemungkinan Rufus akan mendekati kita. 32% dia akan menunggu di tempat dia berada sekarang. Tapi walaupun dia melakukannya, tidak akan menjadi hambatan untuk strategi kita." Sambungnya bergumam, sesuai dengan perhitungannya.

Max bingung dengan ucapan Master Mavis, Max kelihatanya tidak mengerti perkataan Mavis.
"Apa yg dia katakan??" Tanya Max pada Elfman disebelah.
"Ntahlah!!!" Jawab Elfman.
"Strategi bintang peri..." Ucap Lisanna, menyimpulkan.
"Ya.. yang aku tahu bahwa ini adalah sebuah strategi untuk menang." Sahut Cana.

Master Mavis kembali Fokus pada Strateginya, kali ini ia mengirim timnya untuk berhadapan langsung dengan lawan.
"Sekarang, Erza akan pergi ke arah barat laut untuk berhadapan dengan musuh." ucapnya. 

Dan Erza pun berada di bagian Barat, Erza menemukan musuh yg ternyata adalah Jenny.

"Sesuai yang dikatakan oleh yang Master Pertama. Seorang yang cukup hebat (Jenny)." Katanya pada Jenny hingga membuat Jenny ketakutan. Master Mavis sudah tau kalau Jenny berada di bagian barat laut maka dari itu ia mengutus Erza untuk mengalahkan Jenny yg tergolong lemah ini.
"Geh! Erza!!" Jenny kaget ketakutan, Erza itu hebat sedangkan dirinya lemah, mana mungkin dia bisa mengahadapi Erza.

Erza siap menarik pedang dari sarungnya, berisap menebas Jenny.
"Hancurkan!!!!!!" Printah dari Master Mavis.
--SLASSSSSH!!!--
"ahhhh!!!" Jenny pun kalah.

Dengan itu tim Fairy Tail memperoleh +1 poin. Dan poin mereka adalah 46 poin.

Sementara itu di tempat lain Gajeel di printahkan oleh Mavis kebagian selatan.
"Gajeel akan mengalahkan lawan di bagian selatan." Kata Master Mavis.

Gajeel pun sudah berada disana dan berhadapan langsung dengan Blue pegasus, Hibiki, Eve dan Ren.
"Maaf, semuannya!!!" Teriak Gajeel.
--RAUUUUUU!!!!--
Aungan Naga besi gajeel melempar Eve dan Ren hingga mereka kalah.
"Wah!!!!!" Eve terpelanting.
"Sial! Hibiki! Setidaknya kau, pergilah!!!" printah Ren agar Hibiki tidak ikut kalah.

Akibat kalahnya Eve dan Ren kini Fairy Tail memperoleh +2 poin dan poin mereka adalah 48 poin.

Sementara itu Hibiki berlari menjauh dari Gajeel.
"Apakah ada seseorang dari Fairy Tail yang bisa melampaui kalkulasi dari 'Archive'ku?" Tanya Hibiki sambil berlari.

Hibiki berhasil lolos dari aungan naga besi namun ternyata pertanyaannya itu tadi di jawab oleh seseorang dan seseorang itu ternyata menghadangnya di depan.
"Ada!!!" Jawab orang itu yg ternyata adalah Gray.

Hibiki Kaget setengah mati, ada Gray di depannya dia tidak bisa berkutik.
--PRANKKK!!!!--
Dan akhirnya Hibiki pun menjadi beku, iapun kalah.

Fairy Tail mendapat +1 poin lagi dan poin mereka menjadi 49 poin, poin yg sama dengan poin yg dimiliki oleh Sabertooth dan kini mereka pun imbang.

"Setelah mengalahkan lawan yang kabur ke Fountain Square, Gray maju menuju poin B-4" Kata Master Mavis.

Sementara itu di Domus Flou, Chapaty Lola heboh sekali melhat tim Fairy Tail kembali menduduki pringkat atas.
"Mereka di posisi teratas lagi!! Fairy Tail!!" Serunya, poin yg di peroleh tim Fairy Tail berjumlah sama dengan tim Sabertooth, sedangkan tim Mermaid Heel mereka memiliki poin yg sama dengan Lamia Scale.


Daftar sementara:
1. Fairy Tail 49P.
2. Sabertooth 49P.
3. Lamia Scale 43P.
4. Mermaid Heel 43P.
5. Blue Pegasus 32P.

"Wow... Apa yg sebenarnya terjadi??" Seluruh penonton kebingungan, semua tim memiliki poin yg sama.

Teman-teman di bangku penonton gembira sekali timnya kembali berada diposisi atas.
"yay!!' Nab sangat senang.
"Strategi Pertama tepat pada sasaran!!!" Vijiteer takjub.
"Uhooh!!!" Seru Warren.

Master Mavis kembali memberi printah kepada tim Fairy Tail.
"Juvia akan melakukan support dengan mencari lawan. Laxus akan pergi ke F-8. Erza ke S-5. Musuh-musuh aktif di daerah itu." printah Master Mavis.


Sikap Master Mavis membuat Makarov teringat masa lalu, ia baru sadar siapa itu Master Mavis.
"A-Aku ingat.... Julukan Pertama... Dia membawa timnya ke banyak kemenangan dengan kemampuan membuat strateginya yang luar biasa.... Ahli Taktik Peri, Mavis." Gumamnya berkeringat dingin, dia mengingat kembali masa lalu di mana Master Mavis memimpin ribuan pasukan untuk berperang dan kini ia memimpin tim Fairy Tail untuk menang.

Macao dan Wakabe Terkejut mengetahui sosok asli Master Mavis.
"Dia ahli..!!!" Macao Shock wajahnya suram, ternyata gadis kecil ini lebih tangguh dari dirinya.
"Jadi dia bukan hanya imut saja..." Wakabe kaget, Master Mavis bukan hanya imut-imut saja.
"Ya kalian tau... Bagaimanapun juga dia adalah seseorang yang mendirikan Fairy Tail." Alzack menjawab ucapan Macao dan Wakabe.


Sementara itu di arena, Ichiya mendatangi Hibiki namun ia sudah kaku membeku didalam Es Gray dan dia tidak bisa bergerak sama sekali.
"Ichiya-san... Aku minta maaf..." Hibiki menyesal.
"Uhm. Tinggalkan sisanya pada...." Jawab Ichiya tapi ucapannya itu terpotong sesuatu.

--BAAAAKK!!!--

Ichiya terpelanting, seseorang menghajarnya dan ternyata dia adalah Jura.
"Kena Kau!!!" Jura menghajar Ichiya hanya dengan sekali pukulan saja dan Ichiya pun roboh.
"Meee~" Ichiya kesakitan dan akhirnya timnya pun kalah dari Grand Magic Battle.

"Dia Jura dari 10 Penyihir Suci!! Dia mengalahkan Ichiya, pemimpin dari Blue Pegasus dan mendapatkan..5 poin." Seru Chapaty Lola, Jura pun tersenyum manis membawakan 5 poin untuk timnya.

Lamia Scale mendapat +5 dari Blue pegasus dan poin mereka menjadi 48 poin, 1 poin di bawah Fairy Tail dan Sabertooth.

Sedangkan di temat lain, Chelia juga berhasil mengalahkan pemain, dia menendangnya hingga kalah.
"Maaf." Ucap Chelia, dia baru saja merobohkan salah satu anggota Mermaid Heel tepatnya adalah Risley.
"Jangan remehkan para Duyung!!!" Teriak Risley.

Akhirnya tim Lamia Scale mendapat poin lagi tapi kali ini berjumlah +1 poin, dan tim mereka pun berada di posisi puncak posisi yg sama dengan Fairy Tail dan Sabertooth.

"Pertarungan yang memanaskan. 3 tim di posisi tertinggi." Seru Chapaty Lola. Fairy Tail, Sabertooth dan Lamia Scale mereka memiliki poin yg sama.


1. Fairy Tail 49P.
2. Sabertooth 49P.
3. Lamia Scale 49P.
4. Mermaid Heel 43P.
5. Blue Pegasus (Kalah).

"Uhm. Jadi Pegasus sudah sepenuhnya dikalahkan." Ujar Yajima, Komentator Arena.
"Jumlah orangnya sudah lumayan berkurang. Kapoh~" Tanggap Mato, Manusia labu.


Melihat kemampuan Jura, Master Mavis kesulitan untuk menghadapinya dan sulit bagi Master Mavis untuk bisa mencari kelemahan Jura.
"Dari sekarang akan menjadi pertarungan yang sulit." Katanya.
"Apa yang akan kita lakukan dengan Jura pada akhirnya?" Tanya Kinana.
"Apa kau sudah memikirkan hal itu?" Tanya Laki.
"Aku sudah memikirkannya, tapi aku tidak bisa menentukan sebuah cara untuk mengurusnya. Sekuat itulah pria tersebut." Jawab Mavis dia kesulitan menghadapi salah satu penyihir suci.

Lalu ditempat lain dimana Lucy dan Yukino dipenjara di dalam Istana kerajaan, disana sangat sepi sekali.
Yukino duduk bersandar ditembok penjara sedangkan Lucy dia rebahan tiarap dikasur.
Lucy nampak murung ngelamun tapi tiba-tiba terdengar suara kecil memanggil namanya.
"Lucy." Suara itu memanggilnya tapi Lucy tidak mendengar ia kira itu hanya hayalan dari lamunannya.
"Lucy." Suara itu memanggil lagi hingga membuat Lucy kaget.

Ternyata suara itu berasal dari luar jeruji penjara, dan suara itu adalah suara Natsu.
"Natsu!!! dan Wenndy dan Mira" Lucy terkejut, Natsu dkk menyelamatkannya.

Natsu segera membekap mulut Lucy karna dia terlalu keras bersuara.
"Stttt!!!" Natsu menyuruh Lucy untuk diam supaya tidak terdengar oleh penjaga.

"Kami datang juga!!" Ujar Happy pada Lucy.
"Semuannya.." Lucy sangat gembira sekali.

Tapi Yukino Malah heran, bagaimana bisa Natsu dkk bisa berada disini dan masuk kesini.
"Bagaimana kalian bisa...?" Ucapan Yukino terhenti.
"Mundurlah..." potong Natsu, Natsu mendekat lalu ia melelehkan jeruji besi dengan tangannya.
--CREAK!!! CREAK!!--
Besi jeruji pun akhirnya dibengkokkan oleh Natsu dan akhirnya Lucy dan Yukino bisa keluar dari penjara.

Mira membawakan pakaian ganti buat Lucy dia juga membawakan buat Yukino.
"Aku membawa baju ganti. Untuk Yukino-san juga." Kata Mira.
"Terimakasih semuanya." Jawab Lucy.
"Aku baik-baik aja." Jawab Yukino menolak.

"Sekarang bagaimana caranya keluar." Tanya Carla.
"Jika bisa, lebih baik jika bisa keluar tanpa dilihat." Jawab Lilly.

"Tunggu. Mereka masih mengambil kunciku. Aku harus menemukannya." Kata Lucy, sambil mengganti pakainya dibalik kain tirai penutup.

Tiba-tiba terasa ada sesuatu yg aneh dengan lantai yg mereka pijak.
--BRAKKK!!!!!--
Tiba-tiba lantai itu terbelah menjadi dua, Natsu dkk kaget dan mereka pun jatuh kedalam.
"Apa!!!" Natsu kaget.
"Lantainya!!!" Teriak Happy.
"Apa yg..." Wenndy terkejut, iapun jatuh kedalam.
"Aku maish belum selesai berganti pakaian!!" Teriak Lucy.


Mereka berdelapan itu pun akhirnya jatuh kedalam jurang di bawah lantai.
"Waah"
"Kyaah"
"Eeeek"
"Yaann"
--BRAAAK!!!--
Natsu dkk jatuh bertumpa didalam jurang bawah tanah.

"Ouch..." Lucy kesakitan.
"Dimana kita?" Tanya Natsu.
"Hm.. " Lilly melihat kesekeliling.

Mereka berada di dalam gua dibawah istana, tapi didepan mereka ada sebuah gerbang yg dijaga oleh ke dua buah patung manusia yg mengangkat atap gua, lalu dari dalam sana terdengar suara seseorang.
"Selamat datang di Hell palace." Kata suara orang itu.
"Ah? Siapa itu??" Natsu dkk kaget ternyata ada seseorang disana dan suara itu suara seorang wanita.
"Kalian jatuh ke dalam jebakan dengan sempurna." Kata orang itu menjawab.

"eh?" Happy kaget.
"Jebakan?" Ucap Charla dia juga kaget.
"Lihatlah sekitarmu. Ini adalah kota kematian, Hell Palace. Sedikit kebebasan terakhir diperbolehkan untuk para kriminal. Namun, tidak ada yang pernah keluar dari sini. Kalian bisa membusuk di sana, Pencuri." Bentakkan orang itu yg ternyata dia adalah tuan putri Hisui, dia tiba-tiba muncul di hadapan Natsu dkk melalui layar ilusi didepan gerbang.

"Siapa dia?" Tanya Natsu, Natsu tidak kenal dengan wanita ini.
"putri kerajaan." Jawab Yukino.
"Tuan putri." Ucap Mira kaget.
"Menyeramkan!!!" Kata Lucy.


"Sial!!! mana jalan keluarnya??" Teriak Natsu emosi.
"Aku tak menemukannya disini!!" Jawab Lucy.
"Apa yg harsu kita lakukan.." Wenndy panik.

Sementara itu ditempat tuan putri Hisui berada, dikamarnya.
Tuan putri Hisui berdiri didepan cermin, sebuah cermin sihir yg membuatnya bisa berkomunikasi dengan Natsu dkk tadi.
Sementara itu pengawalnya mengucap senang.
"Tadi itu sangat sempurna tuan putri!!!" Kata pengawalnya sambil bertepuk tangan.
"DIa berhasil melindungi kerajaan walau tanpa yg mulia!!! Viva Hisui-sama!! Viva Hisui-sama!!" para pengawalnya menyambut gembira keberhasilan tuan putri menjebak Natsu dkk namun tuan putri Hisui tidak merasa senang maupun gembira, ia menundukan kepalanya ia malah merasa bersalah menjebak Natsu dkk kedalam jurang bawah tanah.

Sementara itu di Domus Flou, para pennton makin heboh saja suara teriakan mendukung tim idola mereka membahana.
"Pertarungan yang melelahkan berlanjut pada Grand Magic Games. Dan aku yakin setelah ini dan seterusnya mereka akan semakin panas." Lapor Chapaty Lola.

Lalu beralih ketempat lain dimana saat ini Gray berada.
Sepertinya Master Mavis memerintahkan Gray untuk pergi keperpustakaan.
Di sana Gray menemukan lawan yg sangat tangguh, lawan yg paling ia benci sejak hari pertama.
"Master Pertama mengatakan bahwa jika aku ke sini aku akan bertemu denganmu. Memang benar." Kata Gray, sambil berjalan mendekati musuhnya.
"Ya, Ya.... Ingatanku sudah hampir melupakanmu. Akankah kau membantuku untuk mengingat?" Jawab orang itu, ia tersenyum duduk dikursi ditengah perpustakaan sambil membaca buku, yg ternyata dia adalah Rufus.

"Kau tidak perlu mengingatnya. Karena ini akan menjadi akhirmu." Tegas Gray, dia bersiap menghabisi orang yg pernah mempermalukannya di hari pertama.

Pertarungan yang ditakdirkan antara "Pencipta yang berbeda (Keahlian yg berbeda)"!!!
Kemarahan "Gray yang direndahkan" meledak ke Sabertooth, Rufus!!!
Bagaimanakah, sanggupkah Gray mengalahkan Rufus. kita tunggu minggu depan...

Bersambung ke Alur Cerita Fairy Tail 306 : Gray VS Rufus


Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan Follow Blog ini dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih :)

Related Post:



0

0 komentar:

Posting Komentar

link

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

bintang

Gunakan Google Chrome Untuk Mendapatkan Tampilan Terbaik Blog Ini ( ^_^ )