Disclaimer : Tite Kubo
Sinopsis oleh Anime Bleach Indonesia
Disempurnakan oleh Diitra
ICHIGO, SANG PENYELAMAT SEDANG BERGEGAS MENUJU SOUL SOCIETY!!
Pesan diterima.
Karena tidak mungkin untuk menyampaikan pesan kepada para kapten yang saat ini sedang bertarung...” kata salah seorang anggota pusat penelitian Soul Society pada Rin.
“Kami akan meletakkan kunai-kunai pengirim pesan pada setiap arena pertarungan dan meninggalkannya! Ketika mereka siap, kau bisa menyampaikan pesannya secara langsung.” lanjutnya.
“Hah... Ya!! Baiklah!” jawab Rin.
JLEB... JLEB...
Satu per satu kunai pengirim pesan telah tersebar di setiap arena pertarungan.
Namun sayangnya salah satu dari anggota yang ditugaskan untuk menyebarkan kunai tersebut terserang oleh musuh dan tidak dapat menghindarinya.
Setelah yakin semua sudah tersebar, Rin bersiap untuk menginformasikan pesan yang telah diterimanya.
“Kepada semua Kapten, Wakil Kapten, dan para prajurit di Seiretei!!” Rin memulai kalimatnya.
“Dengar!!! Shinigami Pengganti, Kurosaki Ichigo. Saat ini sedang menuju ke Soul Society!” kata Rin.
Renji dan Rukia tampak terkejut mendengarnya.
“Quincy tidak bisa mencuri bankai miliknya!!! Departemen penelitian dan pengembangan telah memastikan hal ini!!”
“...Apa..!?” Komamura tampak tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Sementara Hitsugaya tetap diam, namun tampak sekali kalau dia terkajut dengan hal itu.
“Ichigo!” Ikkaku terlihat gembira dengan kabar ini.
Apalagi Kenpachi yang terlihat begitu bersemangat dengan sikap santainya seperti biasa.
“Ichigo...!”
Rangiku masih terpaku, Byakuya stay cool...
Ukitake masih berusaha untuk tenang.
“Ini pasti Akon...Dia bertindak atas kemauannya sendiri...” gerutu Mayuri yang menyadari kalau Akon yang telah menghubungi Ichigo.
“Ichigo-san... Ichigo-san akan datang kemari...” gumam Yuuki.
Setitik harapan untuk Soul Society.
Sementara itu, di pusat penellitian Soul Society.
“...tunggu,” kata Akon tiba-tiba.
“Ada apa, Akon-san?” tanya yang lainnya.
“Ini aneh... Reiatsu Ichigo Kurosaki di dalam Garganta telah...” Akon memberi jeda sejenak sebelum melanjutkan kaliamatnya. “Lenyap...”
Melenyapkan Kegelapan
Terlihat Ichigo masih terus berusaha untuk keluar dari dalam kegelapan yang dibuat oleh Opie. Berkali kali Ichigo berusaha untuk menghancurkan sangkar yang mengurungnya, namun, itu semua tidak berhasil. Bahkan benda itu sama sekali tidak menunjukkan kerusakan akibat tebasan-tebasan Ichigo tadi.
“Sial!! Apa-apan ini!?” umpat Ichigo ketika usahanya untuk keluar (lagi-lagi) gagal.
“Benda ini... Benda ini!!”
Drrttt... Drrrttt...
“Ada apa, Kurosaki? Apa tela terjadi sesuatu?” terdengar suara Akon begitu Ichigo mengangkat telfonnya.
“Akon-san?! Maaf, aku tidak begitu mengerti, tapi aku tersangkut...”
Belum sempat Icigo menyelesaikan kalimatnya, Akon kembali memanggil-manggil dirinya. Sepertinya Akon tidak bisa mendengar apa pun yang tadi dikatakan oleh Ichigo.
“Hey!! Kurosaki, jawab aku!!” kata Akon.
“Akon-san!! Aku disini! Kau tidak mendengarku?!” tanya Ichigo yang kali ini agak berteriak, berharap Akon bisa mendengar suaranya.
“Kurosaki!! Kurosaki!! Sial... Tidak ada jawaban!” kata Akon pada akhirnya, mengira kalau tidak ada jawaban sama sekali dari Ichigo.
‘Dia tidak bisa mendengar apa yang aku katakan...!?’ batin Ichigo tidak mengerti.
“... Sudah pasti... terjadi sesuatu di Garganta...” gumam Akon. “Segera periksa!”
“Baik!”
“Kirimkan tim Reitai ke Senkaimon yang menghubungkan jalur ke Hueco Mundo!” perintah Akon lagi.
“Baik!!”
“Meri...”
BRUAAAKKKK
“GWAAHH!! GWAAHHH!!”
Ichigo bisa mendengar teriakan para Shinigami melalui ponsel yang masih dalam genggamannya.
“Ada apa!? Akon-san, apa yang sedang terjadi!?” tanya Ichigo, namun tidak ada jawaban dari Akon.
“Akon-san!!!”
Di pusat penelitian Soul society
Terlihat sosok tinggi besar yang tadi telah merobohkan dinding ruang penelitian.
“Ji.. Jidanbou!? Apa yang sedang kau lakukan!?” tanya Hiyosu yang begitu terkejut dengan kehadiran Jidanbou.
“Tu- tunggu... “
“Uwaahhh”
“Kau dengar tidak? Jidanbou?”
Tanya para Shinigami saat Jidanbou menyerang satu persatu dari mereka.
“Sial!! Apa kau sudah membuat data cadangannya?? Cepat sembunyi!! Aku akan menyegel tempat ini!” kata Hiyosu pada Akon.
“Hiyosu!!”
“Pergilah dengan yang lainnya, Akon!! Kalau terjadi sesuatu denganmu...
...Tak ada yang bisa memimpin Institut Penelitian dan Pengembangan...” kata Hiyosu lagi.
Namun, tiba-tiba saja Rin menusukkan sebuah kunai tepat ke tubuh Hiyosu yang membuat Hiyosu terkejut.
“Rin... Apa yang kau lakukan!?”
“Ah... Eh...? Kenapa...” Rin malah terlihat kebingungan.
“Geh... Geh...”
“Sialan...! Sialan!” umpat Ichigo berkali-kali.
“Gyaaaah...”
“Gyaaah...”
“ Ada apa, Penelitian dan pengembangan?
Apa yang terjadi?!” terdengar suara Renji.
“Renji?!”
“Sial... aku cuma bisa dengar teriakan dan ledakan...!
Apa musuh sudah sampai di Penelitian dan pengembangan!?” kali ini suara Rukia yang terdengar.
“Dan Rukia...”
“Woah!?”
“Tunggu, benda ini sudah tak berfungsi!?”
“Apa yang terjadi!?”
“Abaikan saja!”
“Fokus ke musuh!!”
Lagi-lagi Ichigo bisa mendengar suara orang-orang di Soul Society.
“Apa yang terjadi!? Kenapa aku bisa mendengar suara semua orang!? Walau mereka tidak sedang berada di pusat penelitian!?” Ichigo terlihat semakin bingung dengan semua yang dialaminya ini.
Suara-suara itu terus saja terdengar.
“UWAAAAAAH!!”
“Taichou!!”
“Apa-apaan mereka itu...?”
“AAAAAAAAAAAAAAAAKH”
“Apa yang terjadi!?”
“Sialan... Sialan...!!”
“DIAM!! DIAM!!”
“UAGH!”
“Aku takkan pernah memaafkanmu!!!”
“Kubunuh kau, sialan!!”
“Kau baik-baik saja!? Aku di sini!!”
“Lakukan saja sendiri!”
“GYAAAH!”
“Sakit... sakit sekali!!”
“Bertahanlah!”
“Kita harus bertahan!”
“Sialan!!”
“Apa yang harus kulakukan?!”
“Ayo lari!”
“Kurang ajar!!”
“Ayo pergi dari sini!!”
“Lari!!”
“Cepat lari!!”
“Seseorang, tolong aku!”
“Tak akan kubiarkan kau lolos...”
“Yang ini juga tak berfungsi!?”
“Sialan!!”
“Kenapa semuanya mati, kenapaaa!?”
“KYAAAAH”
“Tolong aku...”
“TIDAAKKK...”
“HENTIKAAAAAAN”
“Minggir!! Kau menghalangi!!”
“Ichigo pasti akan datang!!”
“AAAAAARRRRGGGGGGHH” Ichigo kembali mengayunkan pedangnya untuk menebas sangkar yang mengurungnya.
“Kau cukup kasar juga ya di dalam sana...” komentar Opie santai. “tapi itu tidak ada gunanya.”
“Yang Mulia memberiku huruf ‘J’... Kirge Opie, "The Jail"!”
“Kau tak akan bisa kelar dari penjaraku!!!”
Opie kembali menyunggingkan senyum liciknya.
“...Kalau begitu... Sebelum kekuatan yang kuserap dari monster itu lenyap... Akan kusingkirkan kalian...”
“Tu... tunggu...” Urahara tampak akan mengatakan sesuatu.
Namun, secara tiba-tiba, ada sebuah pedang yang membelah tubuh Opie menjadi dua.
“Apa!?” Urahara cukup terkejut dengan kejadian itu. Sebenarnya pedang milik siapa itu?
‘Gawat...’
Urahara dalam bahaya?! Pedang siapakah itu...?!
Bersambung ke Alur Cerita Bleach 501 : Hear, Fear, Here
Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan Berlangganan di Blog ini dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih :)