Rabu, 28 November 2012

Alur Cerita Fairy Tail 309 : Tanah yang Membara



Alur Cerita Fairy Tail 309 : Tanah yang Membara

Disclaimer : Hiro Mashima
Teks Versi oleh  Beelzeta

Sebelumnya : Alur Cerita Fairy Tail Chapter 308


"Hidup itu cepat berlalu ...
Jadi, cepatlah bertobat atas semua dosa-dosamu ..." Ucap sang ketua pada Natsu. Ia masih percaya kalau Natsu adalah seorang yang patut untuk dieksuki, baginya Natsu adalah seorang pendosa.

Akan tetapi tentu saja, Natsu tak merasa seperti itu, karenanya ia membalas, "Aku tidak ingat kalau aku pernah melakukan sesuatu yang buruk ..."

Deg ...
Tiba-tiba Makalov teringat akan sesuatu.

"Ada apa, Master?" Romeo bertanya.
"Bukan apa-apa, hanya saja aku tiba-tiba teringat dengan semua surat permintaan maaf kita ..."

"Tidak ada waktu untuk memikirkan itu sekarang!"
"Surat permintaan maaf?"
"Kau tidak perlu tahu"

"Hmm, apa Natsu dan yang lainnya baik-baik saja ya?"
"Sekarang kita hanya bisa mempercayakannya pada mereka dan menunggu ..." Ucap Makalov.

"Aku tidak punya pilihan lain," Natsu memasang kuda-kuda, "Aku akan segera mengalahkanmu agar bisa keluar dari sini."

Orang itu mengambil kedua kapak yang ada di punggungnya, dan dengan cepat mengarahkannya ke leher Natsu. Untung saja, Natsu bisa menghindarinya.

Orang itu terus menyerang ...

"Orang ini ..." Natsu mulai kewalahan.

"Tujuanku hanyalah satu, yaitu membasmi para pendosa ..."

"Kau, menyeramkan." Ucap Natsu.

----- Fairy Tail Chapter 309 -----

Di sisi lain, pertarungan juga telah terjadi. Di tempat Lily, ia berhadapan dengan lelaki bertubuh besar yang menyerang menggunakan suatu cairan, "Cairan asam!? Aku tidak bisa membloknya menggunakan pedangku."


"Meleleh, melelehlah!!"

Di sisi Mira ...

"Paper Storm, Green Dance!!"


Lawannya menyerang dengan serangan kertas-kertas hijau, yang kemudian berubah menjadi asap.

"Kertas hijau adalah simbol dari dewa racun." Jelas lawannya.

"Orang ini ...
Benar-benar mencoba untuk membunuh kita."


----- Fairy Tail Chapter 309 -----

"Spore Bomb, Rinka Renka!!!!" Lawan Wendy menyerang dengan sihir tumbuh-tumbuhannya. "Kyaaaa!!!" Wendy menjerit.

"Meskipun jeritanmu begitu cantik ...
Tapi, sekarang saatnya untuk tidur, Makura Makura!!" Perempuan itu kembali melancarkan suatu sihir.


"Setelah kau tertidur karena efek Spora ini, kau tidak akan bangun lagi, ini adalah sihir yang mematikan!! Tidurah, selama-lamanya!!"

Perlahan Wendy menutup matanya.

Di tempat Lucy, "Terrain Effect, Lava Renge!!!" Lelaki bertubuh kecil itu menggunakan sihirnya, dan ...

"Sesuatu datang!"
"Ya!!"
"Carla!!"
"Bumi akan ..."
"Terbakar!!!!"

Secara mendadak tempat itu berubah menjadi mirip di dalam gunung berapi, kumpulan Lava muncul dari bawah tanah, membelah celah-celah yang ada dan keluar.


"Tanahnya hancur, Kyaa!!!!" Lucy dan Yukino terpeleset, dan mereka hampir saja jatuh ke dalam lahar. Untung saja, mereka masih sempat berpegangan. Namun begitu tetap saja, kondisi mereka begitu kritis.

"Yukino!! Lucy!!" Arcadios berteriak.

"Ayo!!" Happy dan Carla hendak menolong karena mereka bisa terbang. Namun tiba-tiba, lawan mereka mengatifkan suatu sihir dan mereka tidak bisa bergerak, seolah terpancing.

"Sial, dia memancing kita lagi!"
"Aku bukan seekor ikan!!"

"Terrain Effect, Gravity Range!!!" Lelaki itu kembali mengaktifkan sihir, dan tiba-tiba tubuh Happy dan Charla menjadi begitu berat dan terjatuh di tanah.

"Tubuhku, terasa berat ..."
"Berat ..."

"Uukhh ..." Lucy dan Yukino masih berpegangan pada pinggir tebing.

"Kalian berdua ...
Kuatlah, hanya kalian yang bisa aku harapkan ..."


"Arcadios-sama ..."

"Proyek Gerhana tak akan bisa diaktifkan tanpa kalian, jadi ..." Arcadios nekat, "Au siap untuk mengorbankan diriku!!!!!" Arcadios berlari dan masuk ke dalam lahar untuk menyelamatkan Lucy dan Yukino yang sudah benar-benar hampir terjatuh.


"Apa yang kau lakukan?"

"Haaah!!!!!" Arcadios berusaha sekuat tenaga.

"Eh? Orang itu masuk ke dalam lahar?"

"Cepat, naik!!!" Lelaki itu membantu mengangkat kaki Lucy dan Yukino.


"Arcadios-sama!!"

"UkkhhH!!!"

"Cepatlah!!" Lucy yang telah berada di atas mengulurkan tangannya. Akan tetapi, Arcadios tampak sudah pasrah, dan hanya menyampaika pesan-pesan terakhirnya, "Jika kau ... Berhasil keluar dari sini ... Temuilah, Tuan putri ... Putri Hisui ..."

"Arcadios-sama, pegang tanganku!!!"
"Cepat!!!!"

"Kalian boleh memutuskan ...
Benar atau tidaknya proyek Gerhana ..." Setelahnya Arcadios tenggelam ke dalam lahar.


"Arcadios-sama!!!" Yukino berteriak. Tapi tiba-tiba, sesuatu muncul dari lahar. Dan ternyata, itu tak lain adalah bintang roh lemari yang sering menampung tubuh Lucy. Ternyata dia datang dan menyelamatkan tubuh Arcadios.

"Horologium!??"


"Tubuhku sedikit bermasalah. Tapi yah, untung saja lelaki besar ini masih muat ..."

"Kenapa kau bisa ada disini?"

"Karena aku bisa bebas melewati gerbang ..." Seorang lelaki muncul di hadapan Lucy, seseorang yang ternyata tak lain adalah Loki. Ya, akhirnya roh bintang dari rasi singa itu kembali.


"Bintang-bintangmu telah kembali ke sisimu ..." Loki juga telah membawa kunci-kunci roh bintang Lucy.

"Loki!!"

"Maaf sudah membuatmu lama menunggu ..."

"Leo dari konstelasi Leo ..."

"Aku juga membawa kuncimu." Loki membawa kunci-kunci milik Yukino.

"Terimakasih," Yukinopun mendapat kuncinya kembali, "Maaf, Pisces. Libra ..."

"Yai!"
"Sekarang kau bisa menggunakan sihir!" Ucap senang Happy dan Carla.

"Lucy ..."
"Ya!"

"12 kunci telah bersama, saatnya untuk melakukan serangan balik"

"Ta-Tai?" Lawan mulai terlihat panik.


----- Fairy Tail Chapter 309 -----

Di sisi lain, Natsu juga mulai membalas. Dengan tangan kosongnya, ia menahan serangan kapak ketua mereka. "!!?"

"Boleh aku mengalahkanmu, sekarang?"



Bersambung ke Alur Cerita Fairy Tail 310 minggu depan.


Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan Follow Blog ini dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih :)

Related Post:



0

0 komentar:

Posting Komentar

link

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

bintang

Gunakan Google Chrome Untuk Mendapatkan Tampilan Terbaik Blog Ini ( ^_^ )