Alur Cerita Fairy Tail 306 : Gray vs Rufus
Disclaimer : Hiro Mashima.
Teks Versi oleh CTKFT
Sebelumnya : Alur Cerita Fairy Tail Chapter 305
Hari terakhir di Grand Magic Battle - Hasil sementara.
1. Fairy Tail (49P), Sisa pemain (5).
2. Sabertooth (49), Sisa pemain (5).
3. Lamia Scale (49), Sisa pemain (3).
4. Mermaid Heel (43), Sisa pemain (2).
Dan ternyata jebakan itu sengaja dibuat oleh kerajaan untuk menjebak Natsu dkk, dan tentu juga berkat putri Fiore yg bernama Hisui dan jebakan pun akhirnya berjalan dengan baik.
Natsu dkk mencoba mencari cara untuk keluar dari jebakan putri Fiore itu namun tingkat keselamatan disana tidak ada alias 0%. Tidak ada cara bagi mereka untuk keluar, memanjat ke atas pun hanya membuahkan hasil percuma karna dinding bebatuan disana sangatlah licin. Bila terpeleset saja hasil celaka.
Kegelisahan dan Kehawatiran menghantui Natsu dkk, mereka terus berfikir mencari cara untuk keluar tapi dimanakah jalan keluar perangkap Istana ini??
Sementara itu disisi lain di ajang Turnament, pertemuan antara Gray dan Rufus menghebohkan stadion Domus Flou.
Layar lebar LacrimaVision terpampang lebar dihadapan para penonton, di layar itu menampilkan pertemuan Gray dan Rufus.
"Didaerah perpustakaan, terlihat Gray dari Fairy Tail, dan Rufus dari Sabertooth!!" Seru pembawa acara Chapti Lola.
Sedangkan itu Master Mavis yg menyuruh Gray ke perpustakaan dia hanya diam berdiri didepan anggota Guild lainnya, dan matanya menatap fokus ke jalannya acara pertandingan. Anggota Guild lain tampak heran dengan sikap Mavis itu, mereka pun bertanya apakah ini salah satu taktik Master Mavis atau bukan.
"Apa ini termasuk dalam Strategi anda juga, Master Pertama??" Romeo bertanya pada Mavis.
"Ya." Mavis menjawab dengan suara tegas.
"Jadi, ini akan menjadi kemenangan bagi Gray!" Sambung Warren, dia kelihatan mulai percaya diri.
"Aku tidak tahu." Mavis menjawab dengan suara kasar membuat Elfman terkejut dengan jawaban Master Mavis. "Apa??" Elfman kaget.
"Tapi, dia harus menang. Rufus adalah kunci strategi dari Sabertooth." Sambung Mavis, dia menaruh harapan besarnya pada diri Gray.
Sejak hari itu Master Mavis percaya pada Gray, sebelum saat itu tiba Master Mavis meragukannya.
Semalam rupanya Master Mavis mengadakan pertemuan Rahasia dengan anggota tim Fairy Tail termasuk Juvia, di kedai minuman tanpa sepengetahuan anggota lain termasuk Makarov.
Laxus, Gajeel, Gray, Juvia dan Erza mereka semua diberi arahan oleh Master Mavis di ajang besok, tapi cuman ada satu yg menjadi kesulitan buat mereka semua. Yaitu, Rufus salah satu ahli strategi Sabertooth.
"Jadi apa masalahnya sekarang? Rufus bisa mendektesi lokasi semua orang?" Tanya Gajeel sambil duduk santai.
"Tepatnya." Master Mavis menjawab dia berdiri didepan peta dinding kota Crocus, tapi dia berhenti melanjutkan ucapannya.
"Jadi dengan kata lain, pertamatama kita harus mengalahkan Rufus." Erza memberi kesimpulan.
Tiba-tiba Gray berdiri dari kursinya dan emosinya mulai bangkit, Gray sangat ingin sekali mengalahkan orang yg dulu pernah mengalahkannya di hari pertama.
"Biar aku yg menghadapinya." Gray memotong pembicaraan.
"Gray-sama" Juvia sedikit cemas.
"Ini akan baik-baik sajakan, Master pertama??" Tanya Gray pada Master Mavis.
Sedangkan itu Master Mavis lesu untuk menjawab, ia tau Gray tidak akan sanggup menang menghadapi Rufus.
"Menurut perhitunganku, kemampuanmu sangat tidak kompatible dengan Rufus... kemungkinan kau menang adalah..." Ucapan Master Mavis terpotong oleh emosi Gray. "Aku tidak peduli dengan hal itu!!" Gray membentak dengan suara kasar.
"Kami akan menyelamatkan Lucy, dan membalas apa yg mereka lakukan. Kumohon ijinkan aku bertarung, sebagai penyihir dari Fairy Tail." Sambung Gray dengan nada halus tegas.
Kembali ke Domus Flou pada waktu saat ini. Angin kencang menerpa Master Mavis, Master Mavis terus menatapi Gray dia menaruh kepercayaannya pada Gary.
"Kadang-kadang, Emosi dapat mengalahkan perhitungan, Tunjukkanlah padaku kekuatan Emosimu." Gumamnya.
Sementara itu diperpustakaan, yg akan menjadi saksi pertarungan antara Gray dan Rufus. Disana Gray berdiri didepan Rufus, sedangkan Rufus duduk santai membaca buku yg berjudul "Lo Memory".
Tiba-tiba Gray melakukan serangan kejut pada Rufus.
"Aku datang, kau si keparat bertopeng!!" Teriakan Gray mengamuk.
--Shut~---
Rufus menutup bukunya dan ia hanya tersenyum kecil, Gray datang menyerangnya.
"Ice Make... FREEZE LANCER!!!"
--CRASSSSSH!!!--
Gray menembakan tombak-tombak Es-nya ke arah Rufus secara berutal.
--BRUAKKK!!!--
Tembakan Gray berhasil menghancurkan Kursi Rufus hingga lantai perpustakaannya. Tapi, tidak berhasil sedikit pun menyentuh Rufus.
Rufus melompat kebelakang, menghindari serangan Gray. Dan saat itu juga ia mengaktifkan kemampuan kususnya itu dengan bergumam. "Mengingat."
Tapi Gray, dia kembali melakukan penyerangannya pada Rufus tanpa mewaspadai taktik dari kekuatan kusus Rufus.
"Kau tak dapat kabur!!!" Amarah Gray mulai memuncak.
"Ice Impact!!!!"
--BRUAKKK!!--
Gray mengubah Es-nya menjadi senjata Bor raksasa, tapi Bor itu hanya mengenai lantai saja sedangkan Rufus dapat menghindarinya dengan hanya mengucap kata "Menghindar". Iapun berhasil menghindar dengan cara bersalto kebelakang, apakah itu mungkin salah satu kemampuan kusus dari Rufus?? padahal pada waktu itu dia tidak akan senggup menghindar.
Dan lagi-lagi pada saat yg bersamaan Rufus kembali bergumam kata. "Mengingat."
Gray mulai marah, Rufus hanya santai-santai saja menghadapi serangannya dan malahan menggumam.
"Apa yg dari tadi kau gumamkan disana??" Tanya Gary padanya.
"Ingatan dapat menjadi senjata." Jawab Rufus sambil ia mendarat dan berpijak di lantai.
"Aku mengingat sihir yg sudah ku lihat, dan menjadikannya panutan, aku membentuk sihir baru." Tambah Rufus menjawab Gray.
"Apa maksud perkataan mu..." Gray bingung.
"Ingatanku pada Sihir Es mu. Dan ingatanku pada sihir Orga. Aku ingat Memory Make..." Jawab Rufus dengan nada halus, Lalu ia melanjutkannya dengan mengucap sihirnya. "Freezing Sword Of Black Lightning! (Pedang petir hitam yg membeku)
--BLAR!! BLAR!!--
Diberbagai tempat di perpustakaan itu tersambar oleh petir hitam, dan dari hasil sambaran petir hitam itu tiba-tiba muncul kristal Es tajam yg langsung membeku. Keristal Es tajam itu dengan cepat merayapi tubuh Gray hingga membuat tubuhnya menjadi beku.
"Guahh!!" Gray terpojok dia tidak bisa lolos dari kristal Es Rufus.
Kawan-kawan Guild jadi khawatir dengan kondisi Gray.
"Gray!!!" Jet cemas.
"Orang itu... dia dapat menciptakan sihir baru sendiri?" Droy tersedak kaget, sampai makanan di mulutnya keluar.
Rufus hanya tenang menghadapi Gray, dia santai saja. Dan saat-saat Gray membeku, Rufus coba menyerangnya sekali lagi
"Fanged Pillars Of Turbulence! (Pilar Taring Kekacauan)."
Dengan gumaman halusnya Rufus mengucap sebuah mantra sihir.
--WUUUSHHH~--
Lalu, tiba-tiba muncul belasan angin puting beliung dihadapan Gray. Angin itu dengan cepat menuju ke arah Gray hingga ia terpojok. Gray yg mulanya membeku akibat Es Rufus, tiba-tiba Es itu menghilang dan seketika berubah menjadi angin puting beliung.
"Shield!"
--PRAKKK~!!--
Gray dengan baik dapat mengatasi kondisi buruknya, dan saat itu juga ia menciptakan sebuah lapisan Es berbentuk kristal. Angin puting beliung Rufus tidak mampu menghancurkan Kristal pertahanan Gray, dan Gray pun akhirnya selamat.
Tapi Rufus malah tersenyum tenang. Baginya ini sangatlah mudah, karna dia punya kemampuan kusus melebihi siapa pun dan bahkan Gray.
Rufus pun menggerakkan tangan dan jarinya sambil mengucap kata. "Shield... Memorize. Dan lupakan"
--BRAKKK~!!--
Kristal Es Gray tiba-tiba berlubang dibagian tengah hingga angin Rufus pun masuk menyerangnya.
--BRUAKKK~!!--
"Perisai ku mengilang~ Guahhhh~" Kristal Gray lenyap didepan matanya, lalu iapun terkena Angin puting beliung Rufus.
Para penonton yg menyaksikan peristiwa itu pun mulai ribut membicarakan sihir kusus Rufus.
"Sungguhan?" Kata penonton dengan espresi kagetnya.
"Dia dapat membuat benda-benda terlupakan (Lenyap) juga!?" Kata penonton disebelah, tegang.
Sama halnya dengan kawan-kawan Guild, tapi mereka panik.
"Si Rufus itu benar-benar bisa menciptakan semua sihir yg dia mau..." Kata Lisanna.
"Jadi sihir yg barusan dia gunakan, tak dapat dipakai lagi!?" Simpul Cana.
"Benar-benar tidak adil!" Elfman marah.
Tapi, Master Mavis hanya diam saja.
Kembali pada pertarungan Gray dan Rufus. Angin Rufus sudah hilang dan Gray pun berhasil lolos tapi ia menderita banyak luka hingga bajunya sobek-sobek.
"Pertarungan ini adalah lagu dariku untukmu, lagu kematiamu. Ukir itu dalam ingatanmu. Kalau kau tak dapat mengalahkanku." Kata Rufus, dengan suara liciknya sambil ia merapikan topi bangsawannya.
"Baiklah... aku heran... " Kata Gray membalas dan seketika itu ia melepas baju sobeknya dan lalu membuangnya, hingga penonton pun heboh.
"Ahhhhh~" Suara seruan memukau penonton memandangi tubuh Gray.
"Dia telanjang!!! Dia telanjang!!! Dia telanjang!!!" Chapati Lola pun pucat dibuat oleh Gray, dia pun berubah heboh.
Aksi Gray yg telanjang itu membuat banyak dari penonton wanita menutup matanya, tapi ada juga yg tidak. Ada juga ibu-ibu menutup mata anak perempuannya tapi malahan matanya sendiri kesenangan menikmati pandangan tubuh Gray.
Sementara ditempat lain. Juvia yg menyaksikan pertarungan Gray tiba-tiba berbalik arah, dia pun langsung menutup matanya dengan kedua tangan.
"Gray-sama" Juvia malu melihat badan Gray yg bugil itu.
Lalu apakah yg sebenarnya terjadi, apakah Gray benar-benar telanjang bulat.
Tapi ternyata tidak, Gray hanya mencopot bajunya dan dia masih mengenakan celana. Disangka penonton dia bakalan BUGIL tapi ternyata tidak.
Gray kembali melanjutkan ucapannya, dengan mata yg melotot tajam kearah mata Rufus."Semejak aku memiliki tanda Fairy Tail dibadan ini... aku tak pernah kalah pada musuh yg sama dua kali." Tegas Gray.
Rufus membalas dia, dengan senyuman kecil namun licik.
"Baiklah, kau punya sebuah rencana?" Rufus malah mengajukan pertanyaan pada Gray, ntah apakah itu hanya untuk memancing amarah Gray atau hanya dia sengaja.
Tiba-tiba amarah Gray memuncak, dan dia lalu mempersiapkan posisinya.
"ICE MAKE!!!"
Tapi lagi-lagi Rufus merespon dengan mengucap. "Mengingat."
Namun Gray, dia belum habis mengucap kata mantra. Dia pun melanjutkan ucapan mantra sihirnya. "Unlimited!!! (Tak Terbatas)."
Seketika itu juga Rufus terkejut mendengar ucapan Gray.
--CLANKK~!! CLANKK~!!--
Kali ini Gray benar-benar besungguh-sungguh, dia menggunakan segala kekuatanya untuk mengalahkan Rufus. Gray menciptakan berbagai jenis pedang dari Es, dan pedang itu menyangkut dipinggiran Es. Gray menciptakan Es panjang dengan sisinya yg berbentuk tajam bersamaan dengan pedang yg menyangkut disisinya itu, Gray pun memutarkannya hingga Rufus terkejut.
"Ini...! Cepat sekali penciptaan sihirnya!!" Rufus mulai terpojok, dia tidak menyangka Gray bisa menciptakan sihirnya dengan sangat cepat sampai dirinya tidak bisa menggunakan kemampuan "Mengingat." untuk memanipulasi sihir Gray.
Saat itu juga Gray makin cepat memutar tubuhnya hingga Es disekeliling badanya berputar layaknya roda berduri.
Gray lalu mengarahkan Es berduri pedangnya itu kearah depan, Tali Es berduri serta puluhan pedang tajam itu pun siap menusuk Rufus.
"Apa kau mengiatnya??" Tanya Gray, dengan nada tegas. Dan saat itu juga Gray menepuk tangannya ke telapak tangan, Es itu pun langsung menyerang Rufus.
Semua kawan-kawan Guild senang sekali, Gray akhirnya bangkit kembali.
"Ini dia!!" Macao tambah bersemangat.
"Kalau menciptakan sebanyak itu sekaligus...!!!" Kata Wakabe dia kelihatan heboh, begitu juga dengan Romeo.
Lalu bagaimana dengan Rufus sendiri, apa dia bisa mengantisipasi sihir Gray??
Gerakan Gray yg cepat itu bagai seorang yg sedang menari ditambah lagi jumlah senjata pedang yg banyak sekali, membuat kepala Rufus pusing hingga kekuatan mengingatnya tidak bisa berkerja sama sekali.
"Pengingatanku... Tak dapat... Mengikutinya??" Kepanikan mulai menyerang Rufus, dia akhirnya pasrah menerima serangan Gray.
Mata Gray mulai melotot kearah Rufus, sebuah tanda akhir bagi Rufus.
"One Sided Chaotic Dance! (Satu Sisi Tarian Kekacauan)"
--BRUAKKK~!!--
Puluhan pedang tajam serta duri Es menusuk tubuh Rufus, hingga tubuhnya membeku bagai Es.
"Uahhhh~ Tapi!!! Sayang sekali ini hanya Elemen Es!" Gurau Rufus.
"Aku sudah mengingat api yg dapat menghancurkan Es! Memory Make, Act Of Burning Earth (Hantaman Penghangus Bumi!).
--BUUUM~!!--
Ini bukan akhir dari Rufus, dia menggunakan hembusan panas api untuk bisa meloloskan diri dari cengkraman Es yg membekukan tubuhnya. Dan Es itu pun akhirnya meleleh, tapi ada sesuatu yg aneh didepan mata Rufus.
Tanpa ia sadari Gray sudah berada didepan matanya, Gray menerobos kobaran api panas Rufus.
"Aku sudah mengingat api yg lebih panas." Suara halus Gray terdengar makin dekat ditelinga Rufus, seiring Gray mendatanginya. Seketika itu tubuh Rufus menjadi kaku.
"ICE BRINGER!!!!"
--SRAAAT~!!--
Tubuh Rufus tersabit-sabit oleh dua buah pedang tajam berbentuk Es.
"Ahhhhhhhhh~" Tubuh Rufus membeku, sisa sabitan ditubuh Rufus itu kemudian berubah menjadi Es. Dan dia pun akhirnya jatuh kalah.
Rupanya Gray masih memegang dua buah pedang, dan dengan pedang itu dia menyabit Rufus di saat Rufus lengah melelehkan Es Gray.
Dan dengan ini Gray akhirnya menang.
Atas keberhasilan Gray, kawan-kawan Guild menjadi senang begitu juga dengan Master Mavis. Dia sangat lega sekali Gray bisa mengalahkan musuh yg jauh lebih kuat dari Gray sendiri.
Tetapi disisi lain, Juvia makin tambah sayang dengan Gray!!! ♥ .
--Ssstttt~!!--
Tangan Gray, mengambil topi bangsawan Rufus. Dan dengan senyuman tampannya bersama topi barunya, Gray tersenyum manis didepan layar kamera yg ditonton oleh ribuan rakyat Fiore di Stadion Domus Flou.
"Inilah Gray!!! kemenangan Fairy Tail!!! Rufus telah tereliminasi (Kalah)." Sambutan Chapati Lola, menyambut kemenangan Fairy Tail dan menyambut kekalahan Sabertooth.
Kekuatan emosi dapat memperkuat jiwa seseorang untuk mencapai tujuannya. Seperti Gray, perasaan emosinya bisa membangkitkan sihir yg lemah menjadi kuat untuk mengalahkan sihir yg begitu kuat.
Itulah Fairy tail, Guild yg tidak mau semena-mena direndahkan oleh orang lain.
Bersambung Ke Alur Cerita Fairy Tail 307 : Serigala-serigala yang Lapar
Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan Follow Blog ini dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih :)