Senin, 19 November 2012

Alur Cerita Fairy Tail 308 : Fairy Tail vs Eksekutor




Alur Cerita Fairy Tail 308 : Fairy Tail vs Eksekutor
Disclaimer : Hiro Mashima
Teks Versi oleh  Beelzeta

Sebelumnya : Alur Cerita Fairy Tail Chapter 307

Natsu dan yang lainnya masuk ke dalam jebakan kerajaan. Mereka jatuh ke dalam ruang bawah tanah, ruang neraka, dimana para eksekutor terkuat kerajaan telah menunggu, The Order of Hungry Wolves, pasukan srigala kelaparan.

Akan tetapi, para penyihir kuat itu memperkenalkan diri, Natsu malah tertawa terbahak-bahak, "Buwahahahahaha!!!"

"Hei-hei Natsu, ingatlah keadaan kita." Ucap Lucy.

"Aku tahu, tapi, bwahahaha!! Coba lihat mereka, mereka pasukan kerajaan?" Natsu meremehkan, "Terutama kau." Natsu menunjuk salah seorang dari mereka, lelaki bertubuh kecil yang memang penampilannya agak konyol.

"Ja-jangan biarkan penampilan mereka menipu kalian ..." Ucap Arcadios terbata-bata, dengan tubuh yang masih tergeletak di atas tanah.

"Sempurna! Jalan keluarnya datang langsung ke kita!" Ucap Natsu.
"Ya, ini adalah sebuah kesempatan yang bagus untuk meminta mereka menunjukan jalan keluarnya pada kita." Ucap Mira.

"Lucy-san dan Yukino-san sedang tidak membawa kunci kan? Sebaiknya kalian diam saja disana." Ucap Wendy.

"Happy. Charla, kalian juga tetaplah disana." Lily telah berubah ke mode siap bertarung.

"A-apa kalian berencana untuk melawan mereka!?" Arcadios tampak kaget, seolah kelima eksekutor itu memang memiliki kekuatan yang jauh di atas Natsu dkk.

"Kalian tidak takut terhadap kami, The Order of Hungry Wolves, dasar para pendosa bodoh, kalian ...
Ayo cepat selesaikan ini" Ketua mereka memberi perintah.

"Ayo, Cosmos ..." Perempuan pemilik sihir kertas mengajak rekan satunya untuk menyerang, perempuan lainnya yang menggunakan sihir tumbuhan. Mereka berdua bersia untuk melancarkan suatu serangan kombinasi, yang dimulai dari si pemilik sihir kertas ...

----- Fairy Tail Chapter 308 -----

"Badai kertas, Tarian merah!!!" Ribuan kertas bagai peluru menyerang ke arah Natsu dkk.
"Aku akan membakar semuanya!!!!" Natsu bersiap dengan apinya. Akan tetapi, "Eh!?" Kertas itu tak terbakar dan mampu menerobosnya.

"Kertasnya tidak terbakar!?" Ucap Lucy kaget.

"Kertas merah adalah simbol dewa api." Jelas si pegguna kertas.

"Raungan Baga Langit!!!!" Wendy melindungi Natsu dengan menembakan angin untuk menghancurkan kertas-kertas itu. "Bagus, Wendy!" Ucap Charla.

Tapi kemudian, serangan susulan dari si pengguna sihir tumbuhan datang. D sekitar Wendy, muncul sesuatu semacam tumbuhan pemakan manusia, yang langsung menutup dan membungkus tubuh mungil gadis itu.

"Wendy!!"

Untuk saja, Mira cepat bertindak dan mampu menghancurkannya.

"Mira-san!" Wendy berterimakasih.

Serangan tak hanya berhenti sampai sana. Tumbuhan demi tumbuhan terus menyerang mereka. Akan tetapi, Lily mampu memotong semuanya menggunakan pedangnya. Tapi kemudian, satu lagi anggota mereka, seorang lelaki bertubuh gemuk besar menyerang hingga kucing itu terpental.

"Badai kertas, Tarian Ungu!!!!" Serangan dilanjutkan oleh si pengguna kertas, yang kembali menyerang dengan teknik yang mirip, hanya saja kali ini berwarna ungu.

"Apa ini!?" Kertas-kertas itu menyelimuti Natsu, dan ia tidak bisa bergerak.
"Aku tak bisa bergerak." Ucap Mira.

"Ungu adalah simbol dewa pengikat."
"Sungguh kombinasi yang cantik." Penyihir tumbuhan kembali bersiap untuk melakukan sesuatu, dan kemudian ia mengeluarkan sebuah tumbuhan raksasa pemakan manusia yang mampu menghisap segala yang ada di depannya.

"Besar sekali!!!!" Ucap Natsu, yang perlahan tubuhnya mulai terhisap.
"SIhir pemanggilan!?" Lucy juga mengalami hal yang sama.

"Makanlah dengan cantik, kehidupa dari para pendosa itu." Ucap si penyihir tumbuhan.

"Uwaghhhh!!!!" Hisapan tumbuhan itu semakin menguat, bahkan Lily yang bertubuh besarpun hendak terhisap ke dalamnya, "Benda itu akan menghisapku!!"

"Kyaaa!!!"
"Yukino! MIra memegangi tangan Yukino.

"Membatalkan keadaan fisik burukmu, sihir untuk menyembuhkan dari keadaan abnormal, Reze!!!" Wendy memberikan suatu pengaruh sihir pada Natsu, yang kemudian membuatnya mampu bergerak dengan bebas, tidak terhidap lagi.

"Yeah, aku bisa bergerak!" Ucap Natsu.
"Tapi, apa yang akan kau lakukan!?"

"Tentu saja kami menghancurkannya!"

Ternyata tak hanya Natsu, Lily dan MIra juga sudah siap untuk menyerang bunga raksasa itu.

"Woahhhh!!!!!" Serangan dilancarkan, dan sebuah ledakan yang dahsyatpun terjadi.

Di Istana, para tentara kerajaan tampak senang dengan dijebloskannya Natsu ke ruang Neraka, "The Hungry Wolves akan segera mengeksekusi mereka, yeah!"

Sementara itu sang putri malah tampak murung. Dalam hati ia berdoa, "Ku mohon selamatlah, Arcadios ..."

----- Fairy Tail Chapter 308 -----

Kembali ke sisi Natsu dkk. Setelah ledakan tadi, ruangan itu mengalami kerusakan yang cukup parah, puing-pung berjatuhan dimana-mana, dan mereka terpencar.

"Uhkkk!!!" Natsu keluar dari tumpukan puing batu.
"Hei, apa semuanya baik-baik saja!?" Natsu berteriak, tapi tak ada siapa-siapa disana.
"Hei, dimana kalian semua!??"

"Sepertinya mereka semua telah terpencar." Ucap seseorang di belakang Natsu, yang ternyata tak lain adalah ketua The Older of Hungry Wolves. "Prajuritku adalah penyihir-penyihir yang tangguh, tak seorangpun dari rekanmu yang akan selamat." Ucap sombong lelaki bertopeng itu.

"Untuk apa aku datang kesini kalau harus kehilangan Lucy." Ucap Natsu.

Mereka memang benar-benar terpencar, termasuk para anggota The Okder of Hungry Wolves. Pertarungan terbagi. Natsu berhadapan dengan sang ketua, Wendy bertemu dengan perempuan penyihir tumbuhan, Lily dengan lelaki bertubuh besar, kemudian Mira bertemu dengan penyihir kertas. Dan terakhir, sisanya (Lucy, Yukino, Happy, Charla, dan Arcadios) bertemu dengan si lelaki bertubuh kecil.

"Apa kita terpencar dengan yang lainnya?"
"Kenapa kita yang tak punya kekuatan harus terkumpul disini!?"
"Kita bahkan tak punya kunci."

"Ayo kita cari yang lainnya." Saran Happy. Tapi tiba-tiba, "Uwaaa!!!" Tubuhnya terangkat oleh sesuatu.

"Happy!?"

"Aku berhasil memancingmu, tai!!" Ternyata itu ulah si lelaki bertubuh kecil, yang memancing Happy menggunakan sihirnya. "Aku bukan ikan!!" Happy meronta.

"Ya, kau benar." Lelaki itu lalu melempar tubuh Happy hingga membentur tiang.

"Siapa orang itu?"

"Eksekutor Uosuke." Lelaki itu memperkenalkan diri.

"Nama yang cantik." Ucap Lucy.
"Aku yakin bisa mengalahkannya meski tanpa sihir." Ucap Happy kesal.
"Tepat sekali" Ucap Charla.

"Kalau kalian blang begitu, aku akan marah." Ucap Uosuke, masih tetap dengan tampang bodohnya.

"Mungkin saja kita bisa menang, dia hanya orang kecil!" Ucap Lucy percaya diri.
"Ya" Ucap Yukino.

Akan tetapi, tidak dengan Arcados, ia malah tampak ketakutan dan berkata, "Ini buruk. Dikatakan kalau setiap ia mengeksekusi seseorang, bahkan tulang merekapun tidak tersisa."

"Eeeeh!?"

Bersambung ke Alur Cerita Fairy Tail 309 minggu depan.

Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan Follow Blog ini dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih :)

Related Post:



0

0 komentar:

Posting Komentar

link

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

bintang

Gunakan Google Chrome Untuk Mendapatkan Tampilan Terbaik Blog Ini ( ^_^ )