Alur Cerita Bleach 506 : The Fire 2
Disclaimer : Tite Kubo
Original teks oleh Anime Bleach Indonesia
SOUL SOCIETY TELAH DIGANGGU...!!! DAN KETIKA SETIAP ORANG BERPIKIR SUDAH TIDAK ADA LAGI HARAPAN...
CRASHHH...
Cairan merah pekat kembali membasahi arena pertarungan Kyouraku melawan salah seorang anggota dari Stern Ritter yang telah memporak-porandakan Soul Society.
“Sungguh hebat,” kata Quincy itu pelan.
“Mengagumkan ketika kau bisa mendapat kembali semangat juangmu... Tentu saja. Tapi, kau salah...,” lanjutnya menatap Kyouraku dengan dingin.
“Sudah 1000 tahun tidak bertemu... Juha Bach.” Suara itu membuat mata sang pemimpin Vandenreich, Juha Bach, menolehkan kepalanya pada sosok orang yang baru saja sampai di tempat itu.
“Aku datang kesini... untuk menghancurkanmu...” Disana, sang Soutaichou berdiri dengan tenang sambil menatap Juha Bach dengan tatapan yang begitu dingin. Perubahan reiatsu yang cukup besar terasa disekitarnya.
“Pemimpin kami akan mengalahkan pemimpinmu..,” kata Quincy berkaca mata yang menjadi lawan dari kapten divisi ke-8 itu.
“Dan itu karena...” pria itu sedikit menggantungkan kalimatnya.
“Bukan hanya kau orang yang mendapatkan kembali semangat untuk bertarung karena pertarungan pemimpinmu!!!”
Sementara itu, ditempat Yama-jii berdiri, secara tiba-tiba tiga orang Stern Ritter mencoba untuk menyerangnya dari atas secara bersamaan.
“Berani sekali kau datang kemari dan melawan pemimpin kami...,” seru salah seorang dari mereka, Nanana Najahkoop.
“Inilah akhirnya...” kali ini As Nodt yang berbicara.
“Matilah kau, Tua bangka!!!”
Sementara Yamamoto Soutaichou hanya menatap datar ke arah tiga orang yang akan menyerangnya itu. Tubuhnya masih tak bergeming dari tempat semula.
Sebuah ledakan yang cukup besar kembali terdengar.
“Itu benar... Kami sudah salah,” kata Kyouraku tenang. Sekilas, terlihat senyum kecil dari kapten divisi 8 itu.
BLAAARRRR
Sebuah ledakan yang begitu keras kembali terdengar memekakkan telinga. Perubahan reiatsu yang begitu besar kembali terasa menyelimuti Soul Society. Ledakan itu menciptakan api yang cukup besar yang membumbung tinggi hingga seakan-akan menjangkau langit di atasnya.
Sang Quincy berkaca mata itu terbelalak kaget begitu melihat hal itu.
“Tapi dengan Yama-jii...” Kyouraku kembali memulai perkataannya.
“Itu tidak ada apa-apanya,” lanjutnya.
Sementara itu, mari kita kembali melihat bagaimana keadaan sang kakek kita yang perkasa.
Kobaran api yang sejak tadi sempat menyelimuti, sekarang mulai menghilang secara perlahan.
Menampakkan sang Soutaichou yang masih berdiri tegak dengan menggenggam erat zanpakutou di tangannya.
Lalu bagaimana dengan ketiga Stern Ritter yang akan menyerangnya beberapa saat lalu?
Ya, sepertinya Yama-jii telah berhasil membakar habis mereka bertiga dengan Ryuujin Jakka.
“Orang bodoh.,” kata Yama-jii dengan tetap menunjukkan ekspresi datarnya.
“Itu salah mereka karena telah mencampuri pertarunganku,” ucap Juha Bach tenang sambil berjalan mendekati Yama-jii.
Sementara itu Yama-jii hanya terdiam, menatap Juha Bach seakan-akan ada yang ingin dia katakan.
“Apa? Tatapan matamu terlihat seperti kau ingin mengatakan sesuatu...,” tanya Juha Bach.
Kemudian secara tiba-tiba, Yama-jii mengayunkan zanpakutounya untuk menyerang Juha Bach yang membuat pemimpin Vandenreich itu cukup terkejut.
“Yang Mulia!!!”
“Kau belum berubah, Juha Bach!” kata Yama-jii. “Tapi sepertinya cara jahatmu itu juga kan berakhir sampai disini.”
“Kau telah bertambah tua, Shigekuni Yamamoto.”
“Bagaimanapun, caramu melampiaskan kemarahanmu... mengingatkanku ketika kau muda,” ujar Juha Bach tenang.
“Omong kosong!!!” teriak Yamamoto.
Pertarungan kembali terjadi di antara mereka. Membuat bangunan-bangunan disekitarnya porak poranda.
“Akhirnya kau mengeluarkan pedangmu,” ujar Yama-jii ketika Juha Bach mulai menggenggam erat pedangnya.
“Kau berkata seakan-akan kau menungguku melakukan itu,” kata Juha Bach.
“Aku sungguh-sungguh menunggunya,” kata Yama-jii (lagi), suaranya terdengar begitu serius kali ini.
“Jadi aku bisa... meremukkan dagingmu, darah, pedang, dan jiwamu... menjadi potongan-potongan kecil.”
Juha Bach terlihat sangat terkejut dengan pernyataan yang dikatakan oleh Sang Soutaichou.
: : : Nyala api telah lenyap : : :
“Bankai” kata Yamamoto pelan.
“Zonka no Tachi...” (Long sword of the remaining flame...)
Bersambung ke Alur Cerita Bleach 607
Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan Follow Blog ini dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih :)