Alur Cerita Fairy Tail 296 : Natsu vs Dua Naga
Discalimer : Hiro Mashima.
Orginal teks oleh CTKFT
Disempurnakan oleh Diitra
"Seorang Pendeta Wanita Phoenix... Teriakannya Indah Karena Dia Menyaksikan Dunia Melalui Matanya yang Jernih."
Ini adalah hari ke-4 acara pertandingan berpasangan!!.Pertarungan takdir dari 4 Dragon Slayer, Natsu bersama Gajeel vs Sting bersama Rogue!!.Di pertengahan waktu Sting dan Rogue tiba-tiba mengaktifkan bentuk akhir dari Dragon Slayer karna berulang kali dirinya gagal mengalahkan Natsu dan Gajeel hingga akhirnya Sting memberanikan dirinya untuk bertarung sendirian melawan mereka berdua demi menepati janjinya pada Lecktor bahwa ia akan membuktikan bahwa dirinya lah Dragon Slayer yang sesungguhnya.
Awalnya semua orang percaya bahwa kekuatan dari seorang Dragon Slayer generasi ke-3 jauh lebih hebat dan kuat daripada Dragon Slayer generasi pertama, dan inilah yang semua orang takutkan.
Sampai akhirnya mereka salah, Sting mengira dirinya sudah berasil tetapi justru sebaliknya, terpikirkan oleh Sting bahwa dirinya pasti mampu mengalahkan ke dua Dragon Slayer sekaligus tapi dia tetap saja gagal.Natsu dan Gajeel yang sudah berkembang secara fisik maupun mental di banding sebelumnya, dapat mudah menahan kekuatan dan serangan Sting.
Sting dan seluruh penonton kaget melihat pristiwa ini, di mana Natsu dan Gajeel masih sanggup bertahan padahal tubuhnya sudah cukup banyak menerima berbagai ragam serangan sihir.
Secara mengejutkan timbul perasaan senang dalam diri Natsu. Karna bertengkar dengan Gajeel akhirnya Natsu memuutuskan untuk membuang Gajeel, dia mendorong paksa Gajeel ke sebuah kereta tambang yang berada di arena pertandingan.
Sebagai seorang Dragon Slayer pastinya akan segera merasa mabuk jika dirinya menaiki kendaraan apa pun termasuk kereta, itulah yang di alami oleh Gajeel saat ini, dia mulai merasa mual dan akhirnya pingsan di atas gerobak kereta.
Setelah menyingkirkan Gajeel kini saatnya tiba giliran Natsu melawan ke-2 orang Dragon Slayer, hanya tersenyum manis tanpa sedikit pun menunjukan wajah kesal atau pun pedih, Natsu berjanji inilah saatnya dia memperlihatkan kesungguhannya untuk bertarung.
Arena Domus Flou kembali bersorak menyambut semangat Natsu tepat di tengah pertarungan menegangkan Grand Magic Battle dan Lapangan yang sudah berlubang ini masih tetap meriah.
Layar menampilkan sosok Natsu yang penuh tekad keberanian dengan menantang ke dua orang Dragon Slayer terkuat di Fiore.
Sosok itu, ucapan itu, senyuman itu, dan keberanian itu, perasaan yang tidak bisa menahan haru ketika menyaksikan sosok Natsu. Seseorang menitikan air matanya saat melihat Natsu lalu siapa dirinya??.
Ia berdiri sendirian bersandar di dinding berada di belakang bangku penonton, menutupi wajahnya dengan jubah hitam gelap, apakah dia sosok yang selama ini di cari oleh Crime Sorcier??.
Seketika itu juga Jellal terkejut, dia yang bermisi untuk mencari tahu sumber dan asal usul aura sihir yang pada hari sebelumnya dia temukan namun gagal, kini dia kembali merasakaannya."ini... hmm..." batinya dengan kaget langsung mengamati sekelilingnya.
Pada waktu yang bersamaan, Ultear dan Meredy yang berada di bukit juga merasakan hal serupa, yang selama ini di nanti-nanti oleh mereka.
"Aura ini terasa seperti Zeref tapi sedikit berbeda." katanya segera berdiri melihat ke arah stadion dari ke jauhan.
"Dia datang ke sini.. lagi." sahut meredy juga memperhatikan stadion.
Aura ini mungkin saja merupakan petunjuk mengenai keberadaan Zeref yang selama ini menghilang.Ultear segera menghunbungi Jellal melalui telepati agar segera menangkap orang itu.
"Jellal, kali ini jangan biarkan dia pergi." Suruhan Ultear coba mengingatkan Jellal agar berhasil."Aku tau." jawab Jellal.
Sekuat tenaga Jellal bergegas berlari menuju ke arah sumber sihir tersebut. Jellal mulai cemas kalau saja terjadi sesuatu yang tak diinginkan di tengah-tengah pertarungan antara Natsu melawan Sting dan Rogue ini."Aku khawatir tentang pertarungannya, Tapi lebih baik ini dulu..." Katanya ke pada Ultear mengambil ke putusan.
Sementara itu di area petarungan di dalam lubang, Sting dan Rogue tetap saja tidak percaya, Berada di hadapannya adalah Natsu dia seorang diri dan berani menantang mereka berdua jauh dari perkiraan Sting sebelumnya.
"Apa kau bilang... kau saja sudah cukup??" Jantung Sting berdebar kaget."Kau pasti bercanda." Lanjut Sting. Berbeda dengan Rogue dia tidak mau melawan Natsu."Aku tidak ada urusan dengan mu.. aku ingin bertarung dengan Gajeel!!!" Bentak Rogue.
Santai saja Natsu menyikapi perkataannya, dia menjawab. "Kalau begitu kalahkan aku dan lawan dia..." Sambil tersenyum.
Seketika itu Rogue pun kaget. Pada saat itu pula Sting mengambil posisinya dia berencana mengaktifkan mode Dragon Forcenya kembali, cahaya sihir memenuhi tubuhnya dan tangan kanannya pun bersiap memukul.
"Dragon Force sama seperti kekuatan Naga, tidak ada yang lebih unggul di dunia ini." Tegasan Sting ketika itu dia mengumpulkan kekuatan sihirnya dan langsung memukul Natsu."Arghhhhh!!" segenap kekuatannya Sting mengayunkan pukulan ke arah Natsu. Tapi dengan tenang saja Natsu menghadapi."Bukankah tadi sudah." Kata Natsu pelan.
BUUUAAKKKK!!!
Pukulan yang kuat itu pun mudah di tahan oleh siku Natsu. Sting mulai jadi geram dan muncul amarah di dalam dirinya, Dia berteriak."Aku membunuh vicelogia dengan kekuatan ini!!!"Sting betul-betul geram, dia menambah kekuatan pukulannya hingga batas maksimumnya.
Natsu tersenyum tenang mendengar kesungguhan Sting, lalu Natsu menjawab ucapannya."Aku mengerti.. kalau begitu aku akan menggunakan kekuatan bertarung ini." lalu Natsu menambahkan. "Untuk teman-teman ku yang sudah kau hina." Ketika itu juga wajah Natsu berubah menjadi serius.
BUUUUAAKKKK!!!!
Sebuah tinjuan untuk melampiaskan perasaan marahnya, Natsu sekuat tenaga meninju wajah Sting.
Lucy sangat terharu melihat ini, dia bahagia kawannya sangat menyayanginya.
Berberapa detik saat Sting di pukul, Rogue mengincarnya dari belakang, dia juga sudah mempersiapkan Dragon Force kali ini dia bersiap menerkam Natsu dengan Auangnya."Shadow Dragon's... Mengaung!!!!!" Teriaknya.
WUUUSHHH!!!
Semburan sihir gelap mulai mendatangi Natsu dengan kecepatan penuh, Natsu agak kaget ketika ia menoleh ke arah belakang tapi dia segera bertindak membalas."Aungang Naga Api!!!!" secepat itu juga Natsu menembakan Aungannya.
BUUUUSSSSSSHHH!!!!!
Kehebatan raungan naga bayangan tidak sebanding dengan kehebatan raungan naga api, kekuatan Raungan Naga api hingga dapat melahap habis raungan naga bayangan bukan hanya itu saja, kekuatan yang begitu kuat ini sampai memakan habis Rogue."Gwaa haaa haaa haa~..." Rogue kesakitan terkena hembusan badai Raungan Naga api Natsu.
Sting Masih belum putus asa, biar pun tubuhnya sudah memar penuh luka dia kembali berdiri berlari ke arah Natsu, bukan cuman dia saja Rogue juga segera bangkit berdiri."ini masih belum berakhir." Teriak Sting yang kini kembali ke mode normal begitu juga Rogue.
Santai itulah ciri khas Natsu, dia melambai tangan menantang maju Rogue dan Sting."Majulah..."katanya.
Semua orang di guild sangat bahagia sekali, tidak ada lagi raut wajah khawatir atau cemas yang dari tadi terurai di wajah mereka.
Sting datang dan Natsu menyapanya dengan tangan siap memukul, Rogue muncul untuk membalas tapi Natsu menghindar, Sting kembali datang Natsu kembali menyapanya dengan pukulannya hingga itu terus berulang-ulang.
Lamia Scale, Blue pegasus dan happy bersama Lilly semuanya kagum sekali.
Dan akhirnya Natsu menghajar habis-habisan mereka berdua secara bertubi-tubi Natsu sungguh merasa senang menikmatinya, lalu ia mengakhiri dengan sekali pukulan melintang mengarah ke wajah Rogue maupun Sting.
Para harimau kelihatannya sudah kewalahan tapi Sting mempunyai tekad dan sebuah janji yang menanti untuk di tepati, mereka berdua bersamaan belum memiliki rasa untuk menyerah.
Orga dan Rufus spontan di buat terperangah ke arah petarungan, tapi Minerva dirinya hanya diam menatap serius tanpa rasa prihatin keadaan Sting dan Rogue yang sudah babak belur.
Sting kembali mencoba menyerang hingga hasilnya tetap gagal, Sting menembakkan sihirnya tapi hanya mengenai tiang batu di belakang Natsu, seketika itu juga Natsu dapat lolos dan kembali melontarkan tinjunya ke arah wajah Sting.
Lecktor menangis gemetaran tidak sanggup lagi dirinya menahan air mata, dia sadar bahwa sebagai seorang guru yang baik harus mengajari muridnya dan dia juga harus menunjukkan bukti akan dirinya sebagai seorang guru terutama menepati janji."Sting!!!"
Lecktor menyebut nama Sting ketika itu juga dirinya terkenang kembali masa lalu di mana dirinya pertama kali berjumpa dengan Sting, di hari di mana Lecktor memohon untuk menjadi murid Sting.
Di sebuah persimpangan jalan, di sebuah kota.Lecktor memberanikan dirinya bertemu Sting kecil dia bersujut memohon."Jadikan aku muridmu???" pinta Lecktor."uh!!" Sting kecil yang lagi berjalan sendiri dan kaget ketika ada seekor Exced memohon di belakangnya.
Karna membuat Sting agak heran kemudian Lecktor menjelaskan maksudnya yang ingin menjadi murid, Lecktor memohon sampai berkucuran air mata berharap Sting menerimanya."Aku melihat mu bertarung!!! aku juga ingin." Katanya."Bukankah kau... Takut pada ku??" Sanggah Sting. Lecktor bersunguh-sungguh dia menjawab. "Aku tidak takut!!! aku ingin menjadi kuat." Tegas Lecktor.
Sting kecil agak bingung menerima seekor kucing sebagai muridnya, ia berfikir ini pasti hal yang lucu."Murid seekor Kucing." Ujarnya mengusapi kepala agak bingung.
Tak lama dari itu Sting memutuskan menerimanya saja. "Ohh baiklah ayo ikut aku." Ajak Sting membuat Lecktor muda bahagia sekali. "yeah!!" teriakannya sangat senang.
Mereka berduapun memulai petualangannya hingga semuanya harus berakhir di lapangan Domus Flou pada masa kini, di arena sana Sting Dan Rogue bergandengan secara bersama menyerang Natsu.
Rogue bergerak cepat menuju ke arah Sting, dia nampaknya punya sebuah rencana baru untuk menghadapi Natsu."Sting." Serunya agar Sting mendatanginya."Yeah." respon Sting paham, yang ternyata sangat mengejutkan sekali bahwa Rogue berencana mempersiapkan sihirnya dan bersama sihir Sting mereka menggabungkan kekuatan sihir tinju mereka.
Lecktor sadar dia sangat mengagumi sosok Sting meskipun cita-citanya tidak terwujud tapi ia bersyukur bisa mengenal baik Sting, mengenalinya seperti seorang saudara."pada akhirnya aku tidak bisa menjadi kuat... tapi aku selalu suka melihat kekuatan Sting." Batinnya.
Seketika itu Makarov kaget melihat ke dua harimau menggabungkan kekuatan sihir tinju mereka, antara bayangan dan cahaya."unison raid." Gumamnya.
Lecktor melanjutkan kekagumannya sampai berkucuran air mata, dia berseru dengan kuat. "Sting lah yang terbaik!!!" teriakannya.
Master pertama mavis berkesimpulan bahwa. "Ada suatu dinding yang tidak bisa di runtuhkan begitu saja hanya dengan kekuatan." Fikirnya dalam hati.
Sementara itu Sting dan Rogue yang sudah mencapai puncak penuh mengumpulkan energi sihir, mereka bersiap-siap menembakannya ke arah Natsu.
"Holy Shadow Dragon's Lightning Fang."
WUSUUUHHH!!
Sinar antara Cahaya dan bayangan berpadu bersinar menusuk tajam ke arah Natsu, salah satu kekuatan terakhir yang bisa di tunjukan oleh ke dua harimau kepada sang peri.
Master mavis berkata dalam hatinya melanjutkan pendapatnya. "Meskipun begitu ada satu jenis kekuatan yang mampu menghancurkan kekuatan dinding itu.. yaitu kekuatan perasaan."
Seperti yang di katakan master Mavis, Seseorang akan menjadi sangat kuat demi sebuah perasaannya, itulah yang di alami oleh Natsu dia memiliki perasaan kepada kawan-kawannya, dia bertarung demi teman-teman terbaiknya.
Natsu tak tinggal diam dia mengambil tindakan, tubuhnya mulai memanas, api sudah menyelimuti badannya, dan tangannya itu sudah siap melawan sihir Sting dan Roguel.
"Dragon Slayer Ultimate Technique."
BUUUUSHHH!!!!!!!
Hanya satu kekuatan sihir yang sanggup melawan 2 sihir sekaligus, Api beradu melawan cahaya dan bayangan mengakibatkan keduanya kalah. Api Natsu berhembus menebas-nebas membabi buta ke arah Sting dan Rogue, apinya membara begitu besar hingga ke dua Dragon Slayer generasi ke-3 terpelanting kalah.
BRUUAAAAKK!!!
Tebasan api Natsu membuat salah satu sisi bangunan di bawah tanah Domus Flou, dibuatnya meledak hingga hancur dan tembus keluar.
Para penonton panik ketakutan, para kawan di Guild dan Sabertooth pun tercengang melihat kedahsyatan kekuatan dari seorang Dragon Slayer generasi pertama, Natsu yang sesungguhnya, sampai ia hampir menghancurkan seisi Stadion begitu pula Lucy.
Bagian-bagian yang terkena mulai ambruk hancur berantakan, puing-puing bebatuan dinding mulai berserakan.
Harapan Rogue dan Sting selama ini mulai lenyap menghilang, cita-citanya yang ingin menjadi Dragon Slayer sejati kini sirna.
Debu-debu asap mulai mengepul, Rogue gemetar sudah tidak kuat lagi ia berkata. "Natsu Dragneel aku tidak mengerti seberapa kuatnya dirimu..." Ungkapannya dan ucapaan terakhirnya ia pun tersungkur jatuh tidak sadarkan diri lagi.
Sting tidak mau mengecewakan muridnya (lecktor) karna tidak bisa menepati janji tapi Sting sudah berusaha semampunya ia akhirnya terpaksa memutuskan untuk menyerah."Lecktor, Natsu terlalu kuat..." Gumamnya.
Mavis tersenyum memandangi mereka, dalam batinnya dia berkata akan arti sesungguhnya.
"Guild adalah tempat di mana seseorang menumbuhkan perasaanya."
BUAAAKK!!!
Sting tergeletak tersungkur tanpa daya, mereka berduapun sudah kalah dan sudah tidak sadar lagi.
Chapti Lola segera Mengambil mickrofonnya dan segera mengumumkan kemenangan ini."i-i-i-ini....Fairy Tail Mengalahkan Ke dua Naga!!!!!" Seruaanya menggema seluruh lapangan.
Seberapa tingginya tingkat seseorang itu saja masih belum cukup, seseorang akan di nilai melalui pengalaman yang ia alami, Natsu menyambut kemenangan besarnya ini dengan tertawa kegirangan, layar pun menampilkan sosoknya.
Memiliki sebuah perasaan yang sanggup melampaui kekuatan yang murni...
Natsu menjadi pusat mata rakyat Fiore sorak sorai menyambut kemenangannya terdengar dari sepenjuru arah. Kinilah harapan Fairy Tail kembali terwujud, impian mereka dan cita-cita mereka selama ini.
Bonus 2 lagu anime Backsound Blog Diitra
password : diitra
Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan Follow Blog ini dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih :)