Rabu, 27 Juni 2012

Alur Cerita Bleach 498 : The Black Rescuer







Alur Cerita Bleach 498 : The Black Rescuer
Disclaimer : Tite Kubo
Sinopsis oleh ABI disempurnakan oleh Diitra



Suara riuh ramai para shinigami terdengar di pusat penelitian Soul Society.

“Ada tugas dari wakil ketua Akon!!” seru salah seorang shinigami pada rekannya, “Pasang sambungan dengan Kurosaki Ichigo!!” lanjutnya.

“Bagaimana!?” tanya shinigami lainnya tidak sabar.

“Dasar bodoh!! Dia meninggalkan lencana Shinigaminya, kan?! Kau harus mendapatkannya!!” keluh shinigami lainnya.
Mereka masih sibuk untuk berusaha menghubungi Ichigo.

“...hm?” suara singkat dari salah seorang shinigami menarik perhatian Akon.

“Ada apa?” tanya Akon singkat.

“Yah... Lencana itu masih ada di dunia nyata. Tapi Kurosaki Ichigo tidak...” “Jejak reiatsunya... berada di Hueco Mundo.”
Kalimat tersebut sukses membuat Akon dan sejumlah shinigami yang berada disana terkejut. Suasana yang tadinya riuh ramai, mendadak senyap seketika.

Bagamana tidak? Apa yang dilakukan Ichigo disana? Di Hueco Mundo?

“Itu gila... Kenapa dia ke Hueco Mundo?” celetuk seorang shinigami yang disusul komentar lain dari rekannya.
“Apa yang dia lakukan disana? 

Sementara Akon masih terdiam, tak menanggapi komentar-komentar yang mencuat dari mulut bawahannya itu.

“Ada dimana lencana Shinigami penggatinya itu sekarang?” akhirnya Akon yang sepersekian detik lalu masih terpaku mulai bertanya.

“Lencana itu sekarang ada di tempat Kisuke Urahara, Urahara-Shoten!” jelas shinigami tadi, “Sepertinya, lencananya ada di bawah tanah karena adanya gangguan gelombang roh,” lanjutnya.

“Aku mengerti... Jadi Urahara Kisuke bersamanya...” gumam Akon. 

“Sambungkan aku dengannya,” perintahnya lagi.

“Baik,” jawab bawahannya segera.

PIP... PIP... PIP...

Urahara yang sedang menyaksikan pertarungan Ichigo melawan Oopie dari kejauhan dikejutkan oleh suara dering ponsel dari dalam sakunya.

“Halo?” jawab Urahara menerima panggilan itu.

“Ah, Halo, Akon-san... Sudah lama ya,” jawab Urahara santai seperti biasa, “Bagaimana keadaanmu? Eh? Kabarku? Baik-baik saja,” kata Urahara lagi tanpa memberi kesempatan Akon berbicara.

“..APA KAU DENGAR?!” kesal Akon pada Urahara. “BARUSAN AKU BILANG KALAU INI KEADAAN DARURAT!! AKU SAMA SEKALI TIDAK MENANYAKAN KABARMU!!” teriakan Akon terdengar menggelegar. 

Dia cukup kesal dengan sikap urahara ini.

“Aku ada perlu dengan Kurosaki Ichigo,” lanjutnya. Sikapnya yang sejak tadi tenang berubah 180 derajat .

“Dia ada disana, kan!? Sambungkan aku dengannya!!” seru Akon yang sepertinya sudah mulai kehabisan kesabaran.

“Ketenangan Akon-san sedang hancur...” komentar Rin.
“Yang bisa melakukannya hanya Kapten dan orang itu...”

“Kurosaki-san?” jawab Urahara masih santai. “Itu tidak mungkin.” Lanjutnya yang membuat Akon benar-benar kehabisan kesabarannya.
“KENAPA!?”

“Baiklah, Kurosaki-san sekarang... sedang bertarung melawan Quincy yang menyebut dirinya Kapten Skuad Pemburu di Hueco Mundo,” jelas Urahara yang membuat Akon terbelalak.
“Apa!?”
“Dia bertarung dengan Quincy di Hueco Mundo?”
“Apa yang terjadi!?” 

Begitulah reaksi dari beberapa Shinigami yang mendengar hal tersebut.
‘Para Quincy sudah mulai beraksi sampai Hueco mundo! Kurosaki mengetahui itu ddan langsung kesana? Lebih cepat dari analisis kami! Mustahil...’ batin Akon dalam hati.

‘Aku sudah mendengar rumor tentangnya... Tapi, aku tidak menyangka. Ternyata dia memang tidak bisa ditebak.’

“Lalu, bagaiman pertarungannya?” tanya Akon setelah sempat terdiam beberapa saat.
“Saat ini seimbang...” kata Urahara. “Tidak,” ralatnya.
“Kurosaki-san memojokkannya.”

Dan sekali lagi kalimat dari urahara membuat Akon cukup terkejut.
.
.

“Si... Sialan!!!” umpat Oopie yang kini tubuhnya telah membesar menyerupai monster. “Aku tidak bisa melakukannya.”
“Sang musuh... kelihatannya ingin menyegel bankai Kurosaki atau apa...” jelas Urahara masih berbicara pada Akon diseberang telepon. 

“Tapi tidak bekerja pada Kurosaki, jadi sepertinya dia akan kalah,” lanjut Urahara.

“Apa!! Tidak tersegel!?”

Dan sekali lagi Akon sukses dibuat terkejut.

“Eh? Jangan seenaknya, pertarungan ini tidak bisa diganggu.,” kata Urahara. Entah apa yang dikatakan Akon barusan.

Urahara masih terlihat santai berbicara dengan Akon, padahal beberapa ledakan besar terjadi tepat dibelakangnya akibat dari pertarungan Ichigo dan Oopie.

“Hey!! Kau sedang berbicara dengan siapa!? Bagaimana kau bisa santai begitu!? Apa kau bodoh?” teriak Pesche.
“Kau pasti tahu level musuhnya, kan?”

“Aku tahu ada penyusup di Soul Society. Kalau kalian sampai harus menghubungi kami, itu brarti ada sesuatu yang gawat disana.” Kata Urahara yang kini mulai serius.

“Aku kembali pada pertanyaanku yang pertama. Bagaimana keadaanmu disana?”
.
.
.
“Opie berlari menghindari Ichigo. Eh, lebih tepatnya terbang menghindari Ichigo. 
Wajahnya dipenuhi raut kekhawatiran.
‘Aku menerima informasi untuk mencegah dia mengeluarkan bankai. Karena aku tak bisa menahan bankainya.’
‘Itu adalah masalahnya. 

Seharusnya hanya itu masalahnya.’
‘Tapi kenapa? Kenapa dia... Padahal aku sudah berubah menjadi volstanding dan menyerap monster itu.’ Batin Oopie.
‘Tapi kenapa dia menghadapiku semudah itu?’

Oopie masih terus membatin tanpa menyadari Ichigo yang telah melompat ke hadapannya. Mengarahkan Tensa Zangetsu tepat menebas lawan didepannya.


Sebuah ledakan besar kembali terjadi untuk kesekian kalinya.
Dari balik asap dan pasir yang berterbangan. Lengan kanan Oopie terangkat, membentuk sebuah partikel spiritual setengah lingkaran. Kemudian partikel-partikel tersebut terpancar menyerupai panah.

Panah-panah tersebut mengarah tepat ke Ichigo. Namun Ichigo dengan tenang dapat mengatasinya.

“Kelihatannya, orang yang kuhadapi sebelumnya juga mau menyegel bankai milikku,” kata Ichigo dengan tatapan tajam pada lawannya.
“Kenapa kalian sangat ingin menyegel bankai?”

“Ha! Aku tak harus memberitahumu,” kata Oopie yang masih menunjukkan senyum liciknya.
‘Ini buruk! Daya serangnya memang berbahaya... Tapi kecepatannya itu lebih berbahaya,’ batin Oopie.

‘Aku tak dapat merespon serangan itu kalau aku tak membuka pembuluh darahku terus-menerus.’
‘Tapi saat pembuluh darahku terbuka, aku tak dapat mengedarkan darah ke pembuluh arteri.’

‘Dan tanpa pembuluh arteri... Aku tak bisa menahan bankai...’
‘Apa aku harus meminta bantuan? Tapi kalau kulakukan....’
“Apakah mungkin... Kalau kalian itu... takut pada Bankai?” pertanyaan Ichigo membuat Oopie tersadar dari lamunannya.

“Ti... Tidak mungkin!!” geram Oopie.
“kami para Vandenreich tak takut apapun!! Aahh!!” tiba-tiba sesuatu menancap di dada Oopie. Membuat Quincy tersebut tidak berdaya.

Ichigo cukup terkejut dengan hal itu, dan ternyata Urahara-lah yang melakukannya.

“Terima kasih... Berkat Kurosaki-san, roh musuh pun hancur,” kata Urahara. “Aku bisa saja melukainya sampai mati.”

“Urahara-san“
Belum sempat Ichigo berkata, sebuah ponsel melayang indah ke arahnya. Dengan gerak reflek yang baik, Ichigo berhasil menangkapnya.

“Itu adalah situasi darurat. Pergilah menuju Soul Society secepatnya. Aku sudah membuka portal antar-dunia. Dengarkanlah penjelasan Akon-san selagi kau menuju kesana,” kata Urahara lagi.

“Apakah ini Kurosaki Ichigo? Kumohon dengarkanlah aku baik-baik,” ujar Akon pada Ichigo.



Jika kamu menyukai Postingan Diitra, silahkan klik Berlangganan dan klik SUKA di FanPage Diitra di bawah ini! Terimakasih ;)

Related Post:



0

0 komentar:

Posting Komentar

link

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

bintang

Gunakan Google Chrome Untuk Mendapatkan Tampilan Terbaik Blog Ini ( ^_^ )