Alur Cerita Bleach 524 : Tear Drop
Disclaimer : Tite Kubo
Sebelumnya : Alur Cerita Bleach Chapter 523
Sebelum pergi, Unohana meninggalkan selembar surat untuk Isane. Begitu pula dengan Kenpachi, ia juga telah meninggalkan sesuat pada wakilnya. "Kapten Unohana ..." Isane tak kuasa menahan air mata. "Ken-chan ..."
Mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Kedua kapten itu telah pergi, dan mereka sudah memulai pertarungan. Begitu sengit. Kenpachi menebas, namun dengan mudah Unohana menghindar dan balas melukai Kenpachi.
Siapa sangka, kapten Unohana sekuat dan seahli itu dalam hal pedang. Ia bahkan berhasil memojokkan Kenpachi, yang bahkan sudah membuka penutup matanya.
"Aku menghargai tekadmu. Kenyataan kalau kau telah membuka penutup matamu itu. Akan tetapi, dengan membukanya berarti kau telah mencapai batasmu."
Batsss!!! Unohana menebas Kenpachi. Untungnya, ia mampu menghindar jauh ke belakang hingga luka yang didapatnya tidak begitu parah. "Kau lemah ..." ucap Unohana. "Seseorang yang hanya menggunakan pedangnya dengan satu tangan, dan tidak melakukan apa-apa dengan tangan yang satunya, lihat aku, seolah mereka tidak menikmati pertarungan."
Unohana memegang pedang di tangan kanan, dan menggunakan semacam kunai kecil di tangan kirinya untuk melukai bahu kiri Kenpachi tadi. "Huh, melihatmu, menggunakan trik murahan seperti ini untuk melukai musuhmu, kau sudah banyak berubah." ucap Kenpachi, "Dari saat aku masih mengagumimu!!"
"Jangan mengatakan hal seperti itu pada musuhmu saat kau bertarung!!" teriak Unohana, dan pertarungan terus berlanjut. Sampai akhirnya, Kenpachi benar-benar terpojok. Tap! Pedangnya menancap di tanah, sementara lehernya telah ditodongi pedang Unohana.
"Aku tidak berubah sama sekali." ucap Unohana. "Terakhir kali kita bertarung, aku bahkan tak punya kesempatan untuk menggunakan trik seperti itu." jelasnya.
"Apa kau mau bilang kalau, aku menjadi lebih lemah? Aku selalu mengagumimu. Pohon, serangga, manusia, tak peduli apapun yang kutebas, aku merasakan hal yang sama, membosankan. Itu sama seperti mengayunkan pedangku dalam kegelapan. Tapi saat aku melawanmu, untuk pertama kalinya aku merasakan ketakutan."
"Untuk pertama kalinya, aku menikmati pertarungan. Aku memutuskan kalau, aku ingin bertarung sepertimu. Dan sekarang ... Aku akan mati di sini tanpa bisa mengalahkanku?"
Jlebbb!!! Pedang Unohana menusuk leher Kenpachi. Darah merah mengalir dari mulutnya. "Sial ..." Kenpachi membuka mata. Dan, anehnya semuanya baik-baik saja, seolah tadi hanyalah imajinasinya saja. Kenpachi masih membawa pedang, dan sedang menahan tebasan Unohana.
"Apa yang terjadi? Untuk sesaat, terlihat seolah kau kehilangan kesadaran." ucap Unohana. "Diam!!!" teriak Kenpachi, dan semangatnya kembali. "Apa itu tadi? Padahal aku yakin kalau aku ... sial ... Tak ada waktu untuk berpikir, sekarang, aku harus fokus pada pertarungan!!" pikirnya.
"Kenpachi Zaraki, kau tak akan mati ...
Tiap kali, kau melewati batas menuju kematian,
Kau menjadi semakin kuat ...
Itu adalah kesalahan yang dibebankan padamu ...
Dan juga ... dosaku ..." pikir Unohana, dan Chapter berakhir.
Bersambung ke Alur Cerita Bleach 525 minggu depan tanggal 30 Januari 2013
Jika kamu menyukai Posting ini, silahkan Follow Blog ini, klik SUKA FanPage di bawah ini dan gabung di Grup Diitra. Terimakasih :)